Fenomena Astronomi Minggu Ini

By , Rabu, 31 Agustus 2016 | 20:00 WIB

Ada beberapa fenomena langit menarik minggu ini yang tak boleh dilewatkan oleh para pengamat langit. Dari hujan meteor Aurigid hingga konjungsi dua planet dan bulan, berikut fenomena astronomi minggu ini. 

Hujan meteor Aurigid

Hujan meteor Aurigid berasal dari rasi Auriga, yang muncul setelah tengah malam. (ANDREW FAZEKAS, SKYSAFARI)

Hujan meteor Aurigid mencapai puncaknya sebelum fajar pada 31 Agustus. Pada saat itu, para pengamat langit dapat menyaksikan 10-50 kilasan meteor tiap jam. Tetapi pada kesempatan langka, kilasan meteor bisa lebih banyak dari itu. Misalnya, catatan pengamatan menunjukkan, 130 kilasan meteor terlihat tiap jam selama puncak hujan meteor Aurigid 2007.

Hujan meteor Aurigid berasal dari rasi Auriga, yang muncul setelah tengah malam. Dengan malam tak berbulan pada tanggal 31 Agustus, kondisi langit menjadi sangat ideal untuk menyaksikan hujan meteor.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari cincin. (NASA)

Pada 1 September, Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi bagian tengah dan selatan Afrika. Jalur total GMC akan melewati Gabon, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Tanzania, Mozambiq, dan Madagaskar. Gerhana Matahari Cincin di area pantai timur Afrika, di Tanzania yakni 3 menit 6 detik.

Di Indonesia, GMC 1 September hanya melintasi beberapa daerah yakni Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Jawa. Itupun hanya Gerhana Matahari Sebagian di sore hari sesaat sebelum Matahari Terbenam.

Oposisi Neptunus

Tidak mudah untuk mengamati planet es biru ini. Tanggal 2 September menjadi waktu yang tepat untuk mengamatinya karena planet ke delapan dalam Tata Surya mencapai titik oposisi.

Ketika berada dalam titik oposisi, Neptunus akan berada di seberang Matahari dari sudut pandang orang di Bumi. Pada saat itu, Neptunus sedang berada dalam titik terdekatnya dengan Bumi. Neptunus akan tampak lebih terang dari biasanya, terbit dari timur dan tenggelam di barat.

Selama beberapa minggu berikutnya, Neptunus akan berada pada jarak 4,3 milyar kilometer dari Bumi. Meski tak terlihat jelas dengan mata telanjang, Neptunus bakal menjadi sasaran empuk bagi teropong.  

Konjungsi Venus dan Jupiter

Tanggal 3 September 2016, Bulan, Venus dan Jupiter akan berada dalam satu garis lurus, tak lama setelah Matahari terbenam. (ANDREW FAZEKAS, SKYSAFARI)

Tak lama setelah Matahari terbenam pada tanggal 3 September, Bulan, Venus dan Jupiter akan berada dalam satu garis lurus.

Malam itu, ketiga objek tersebut hanya terpisah kurang dari  satu derajat di langit. Bulan masih berbentuk sabit yang sangat tipis, sehingga polusi cahaya sangat minim dan kita lebih mudah mengamatinya.

Semoga langit cerah!