Perjalanan Ular Laut Perut Kuning Menjelajahi Dunia

By , Rabu, 21 September 2016 | 11:00 WIB

Meski tak memiliki tangan dan bertubuh panjang, hal itu tak menghentikan ulat laut perut kuning untuk menjelajahi lautan di dunia.

Sekarang, bukti terbaru muncul mengenai bagaimana reptil melakukan perjalanan panjang mengelilingi dunia hanya dengan mengikuti gerakan air laut.

Ular beracun itu mampu mengarungi laut hingga ribuan kilometer, bahkan hingga 32.000 kilometer dan dengan waktu lebih dari 10 tahun. Hal tersebut ditunjukkan lewat sebuah simulasi yang ditampilkan pada komputer.

Hal itu berarti, secara teoritis, ular mampu mengapung dari dekat Filipina hingga timur Hawaii atau dari Meksiko hingga pulau Mauritius di barat Samudra Hindia.

“Saya kagum, terutama karena ukuran tubuh mereka yang kecil,” ujar pengamat penelitian ini, Francois Brischoux, ahli biologi di National Center for Scientific Research, Prancis.

Berat tubuh ular itu mencapai 200 gram saja. Meski untuk ukuran tubuh tidak sebanding dengan paus, namun mengenai jarak yang telah ditempuh ular itu cukup sebanding dengan yang dilakukan oleh mamalia laut tersebut.

Reptil ini sejatinya bernafas dengan menghirup udara, namun ia mampu bertahan dalam air untuk tiga setengah jam lamanya.

Cara pertahanannya termasuk racun mampu membunuh manusia dan bentuk ekor seperti pedal miliknya dapat menjauhkan hewan-hewan di air yang berada di dekatnya. Ular itu tidak pernah hidup di daratan dan hanya mampu bertahan hidup untuk sebulan sebelum ia mengalami dehidrasi.

Ular di Laut

Namun belum ada yang mampu menjelaskan kemampuan ular tersebut untuk melakukan migrasi dari tempat kelahirannya di tenggara Asia hingga Amerika ke Afrika. Tidak ada ular, baik di darat maupun laut, yang memiliki jangkauan begitu luas.

Masalah rumit yang mesti dihadapi adalah ular tersebut menggunakan ekornya untuk mengelabui pencarian jejaknya. Dalam sebuah eksperimen tahun 1970-an, seorang ilmuwan menandai hampir ratusan ular laut beracun itu, namun ia hanya berhasil mengangkap empat ekor saja.

Sementara di laut lepas Kosta Rika, Brischoux dan rekan-rekannya telah melihat ular laut itu dalam jumlah besar, dan menunjukkan hewan-hewan itu bergerak mengikuti alur air laut.

Dengan menggunakan program pada komputer, para peneliti mencoba mensimulasikan keadaan laut, dan peneliti mengikuti perkembangan lebih dari 10.000 ular virtual yang diletakan pada 28 lokasi berbeda sesuai spesies tempat mereka hidup.