Setelah satu dekade mengikuti gerakan gelombang, 12 persen dari ular virtual masih hidup, seperti yang dilaporkan oleh peneliti pada Biology Letters.
Pencampuran Genetika
Hasil dari penelitian tersebut juga turut menjelaskan mengapa ular laut dari timur dan barat Pasifik memiliki kesamaan secara genetik. Pergerakan ular mampu mambantu menyakinkan pencampuran genetik yang terjadi di antara populasi, ujar Brischoux.
Pergerakan jarak jauh yang dilakukan oleh sejumlah reptil memang memiliki tempat untuk diteliti dalam dunia ilmu pengetahuan, bahkan pada spesies yang sebagian besar menghabiskan hidupnya di daratan.
Seperti Iguana di kepulauan Fiji yang sebenarnya berasal dari Amerika Selatan, dan buaya yang berenang dari Afrika ke Amerika, ujar Peter Uetz, kurator di Reptile Database dan profesor di Virginia Commonwealth University.
Penelitian mengenai perjalanan jauh para ular ini membuat Uetz berpikir sedikit lebih skeptis lagi. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar data yang didapatkan berasal dari hewan-hewan yang terlihat dekat dengan pantai. “Apa yang terjadi dengan mereka yang hidup di laut terbukan mungkin saja sangat berbeda.”