Kata Sains soal Seks Oral: Air Mani Sebaiknya Ditelan atau Diludahkan?

By Utomo Priyambodo, Rabu, 29 Desember 2021 | 14:00 WIB
Ilustrasi seks oral. (Tumisu/Pixabay)

Nationalgeographic.co.id—Seks oral adalah hobi populer yang dinikmati oleh manusia dan hewan. Namun akibat dari semua kesenangan itu bisa menimbulkan sedikit masalah.

Bagi mereka yang suka melakukan fellatio atau seks oral, perlu kiranya mencari tahu apakah air mani yang keluar di dalam mulut sebaiknya ditelan atau diludahkan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 menemukan bahwa beberapa hormon dalam air mani dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Namun, para peserta dalam studi ini diinseminasi dengan air mani melalui vagina, bukan seks oral.

Selain itu, fakta bahwa penelitian ini observasional memiliki makna bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara air mani dan kesejahteraan emosional yang dapat ditetapkan. Namun hasil studi ini tetap menarik.

Menurut para peneliti dalam studi ini, para wanita yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom ditemukan memiliki skor depresi yang lebih rendah daripada mereka yang menggunakan kondom. Dan "gejala-gejala depresi dan upaya bunuh diri di antara para wanita yang menggunakan kondom sebanding dengan konsistensi penggunaan kondom," tulis para peneliti seperti dikutip dari IFL Science.

Dalam studi ini para peneliti juga menunjukkan bahwa air mani mengandung sejumlah senyawa peningkat suasana hati seperti oksitosin dan serotonin. Senyawa-senyawa ini dapat terdeteksi dalam darah wanita yang baru diinseminasi dengan air mani. Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini.