Nationalgeographic.co.id—Kebiasaan makan kita memengaruhi apa pun di tubuh kita. Begitu pula cara sel-sel makan yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan sel-sel itu sendiri.
Namun, para ilmuwan tidak pernah tahu bagaimana sel-sel makan sampai sebuah studi baru diterbitkan pada akhir 2021 ini. Studi baru dari Ohio State University ini menunjukkan bagaimana sel-sel memakan zat-zat di sekitarnya.
Studi yang telah terbit di jurnal Developmental Cell ini menunjukkan bagaimana membran-membran sel melengkung untuk menciptakan "mulut". "Mulut" inilah yang memungkinkan sel-sel untuk mengonsumsi zat-zat di sekitarnya.
Dari hasil studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa mesin antar sel berkumpul menjadi struktur seperti keranjang yang sangat melengkung yang akhirnya tumbuh menjadi sangkar tertutup. Comert Kural, profesor fisika di Ohio State University dan penulis utama studi tersebut, mengatakan, "Kelengkungan membran itu penting. Ini mengontrol pembentukan kantong-kantong yang membawa zat-zat masuk dan keluar dari sel."
Baca Juga: Hubungan Sel Imun dengan Resistensi Imunoterapi Kanker Kolorektal
Kantong-kantong ini menarik zat-zat di sekitar sel, menyebabkan pembentukan zat-zat ekstraseluler sebelum berubah menjadi vesikel-vesikel, ruang-ruang dalam sel yang dikelilingi membran-membran sel.
Vesikel-vesikel ini mengandung zat-zat penting untuk kesehatan sel. Akan tetapi vesikel-vesikel ini juga dapat dibajak oleh patogen yang dapat menginfeksi sel.
Namun, masih sulit dipahami apakah kantong-kantong ini terbentuk dari membran-membran yang sebelumnya diyakini datar. Jika iya, bagaimana prosesnya.
Teka-teki mengenai bagaimana kantong-kantong itu terbentuk dari membran yang sebelumnya diyakini datar ini telah membuat bingung para peneliti selama hampir 40 tahun.
"Itu adalah kontroversi dalam studi seluler. Dan kami dapat menggunakan pencitraan fluoresensi super-resolusi untuk melihat kantong-kantong ini terbentuk di dalam sel-sel hidup, sehingga kami dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana mereka tercipta," ujar Kural sebagaiman dilansir Tech Explorist.
"Sederhananya, berbeda dengan penelitian sebelumnya, kami membuat film sel-sel beresolusi tinggi alih-alih mengambil foto. Eksperimen kami mengungkapkan bahwa protein-protein perancah itu mulai merusak membran yang mendasarinya segera setelah mereka direkrut ke situs pembentukan vesikel."
Baca Juga: Sebagian Besar Selnya Punya Kromosom XY, tetapi Orang Ini Bisa Hamil