Mengapa Planet Luar Punya Lebih Banyak Satelit?

By , Sabtu, 5 November 2016 | 18:30 WIB

Untuk Mars, satelit Phobos dan Deimos, ada dua teori berbeda terkait keberadaan 2 pengiring Mars tersebut. Yang pertama lewat hasil tabrakan seperti Bulan atau justru asteroid yang terperangkap dalam pengaruh gravitasi Mars.

Untuk Merkurius dan Venus, keduanya juga bisa memiliki satelit. Akan tetapi, jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari menyebabkan pengaruh gravitasi Matahari jauh lebih kuat. Jika ada satelit yang berhasil terbentuk atau ditangkap oleh keduanya, satelit tersebut tidak akan bisa memiliki orbit yang stabil dan dengan mudah terlepas dari kedua planet tersebut.

Satelit di planet raksasa

Planet raksasa di tata surya. (NASA)

Planet jovian atau planet-planet raksasa di Tata Surya ini terbentuk jauh dari Matahari. Dan keempat planet ini juga memiliki kemiripan. Mereka sama-sama memiliki cincin yang disusun oleh pecahan-pecahan kecil batuan dan es yang mengitari planet induknya seperti satelit super mini. Kemiripan lainnya, planet raksasa ini diketahui memiliki satelit dalam jumlah besar.  Sampai saat ini diketahui planet Jupiter memiliki 67 satelit, Saturnus memiliki 62 satelit, sedangkan Uranus dan Neptunus masing-masing memiliki 27 dan 14 satelit.

Keempat planet ini memang berbeda dari planet kebumian. Mereka terbentuk di luar garis beku dimana partikel padat yang bisa diakresi bukan hanya batuan dan logam melainkan juga es. Planet-planet raksasa di bagian luar Tata Surya ini pada awalnya mengakresi batuan dan es jadi inti planet yang sangat masif. Setelah itu, planet-planet ini kemudian mengakresi gas yang ada di piringan debu dan gas untuk kemudian membentuk planet gas raksasa.

Baca Juga : Mungkinkah Planet Kerdil Pluto Memiliki Awan?

Karena planet yang terbentuk sangat masif atau massanya sangat besar, gravitasi dari planet pun jadi lebih besar. Artinya, area yang dicakup oleh gravitasi planet-planet raksasa pun semakin besar. Jauh lebih besar dari planet-planet kebumian. Karena itu, sisa materi gas dan debu yang tidak bergabung membentuk planet, tapi masih ada dalam pengaruh gravitasi si planet jovian akan bergabung membentuk satelit yang mengitari planet. Selain itu, partikel-partikel gas, es dan debu yang tidak membentuk planet tapi masih tersebar di sekeliling planet, pada akhirnya membentuk cincin yang yang mengitari planet tersebut. Pada akhirnya, terbentuklah Tata Surya mini pada setiap planet raksasa.

Luasnya area yang ada dalam pengaruh planet Jovian, menyebabkan planet-planet raksasa ini dengan mudah menangkap obyek yang sedang lewat untuk menjadi satelit mereka. Obyek yang ditangkap jadi satelit ini dikelompokkan dalam satelit irregular atau tidak beraturan karena memiliki orbit yang sangat lonjong dengan sudut kemiringan yang juga sangat besar.