Untaian Asa Anak-anak Pulau Komodo

By , Rabu, 9 November 2016 | 10:00 WIB

“Kami bisa sambil belajar Bahasa Inggris lewat dongeng-dongeng,” kata mereka.

Saat ini, perpustakaan SMPN 4 Pulau Komodo memiliki koleksi buku sekitar 100 eksemplar. (Lutfi Fauziah/National Geographic Indonesia)

Anshar, salah satu staf guru di sekolah tersebut juga mengungkapkan bahwa minat baca anak-anak didiknya cukup tinggi, terutama terhadap buku-buku dongeng, cerita rakyat dan majalah. Sayangnya, koleksi buku di perpustakaan sekolah ini jauh dari kata memadai. “Saat ini kami baru punya sekitar seratus eksemplar buku di perpustakaan sekolah,” ujar Anshar.

Ketika kembali ke halaman, pandangan saya jatuh ke sekolompok siswa yang tengah berjongkok sembari membaca di salah satu sudut halaman sekolah. Saya tertegun menyaksikan pemandangan tersebut. Mereka tampak begitu menikmati kegiatan membaca dan seolah tak terganggu dengan ingar bingar teman-temannya di sisi lain halaman yang tengah bergerombol dan asyik mengobrol.

Di sini, buku-buku tampaknya tak pernah dihinggapi setitik debu karena selalu dibuka dan dibaca. Di tempat ini, buku-buku menjadi harta karun berharga yang dicintai dengan sepenuh hati.

Semangat mewujudkan asa

“Kakak! Ayo kita foto bareng!” seru seorang siswi berhijab pada saya.

Teman-temannya lantas ribut mendukung usulnya. Setelah beberapa kali mengambil foto, anak-anak itu mengajak saya duduk dan mulai membombardir dengan berbagai pertanyaan. Saya sempat kewalahan menanggapinya. Ketika mendapat kesempatan untuk bertanya balik, saya bertanya pada mereka, “Apa cita-cita kalian?”

“Dokter!”

“Guru!”

“Bidan!”

“Polisi!”

Di SMPN 4 Pulau Komodo, pemandangan murid-murid yang tengah membaca tak hanya dijumpai di perpustakaan, tetapi juga di sudut-sudut halaman sekolah. (Lutfi Fauziah/National Geographic Indonesia)

Anak-anak itu menjawab dengan penuh semangat. Ketika semua teman-temannya selesai menjawab, seorang siswi tiba-tiba berseru dengan suara lantang, “Saya mau jadi pramugari!”

“Saya mau jadi pramugari biar bisa naik pesawat keliling Indonesia,” katanya ketika saya bertanya mengapa ia bercita-cita menjadi pramugari.

Perjuangan mereka untuk menggapai asa bukan perkara mudah. Di Pulau Komodo, hanya ada SD dan SMP. Jika ingin melanjutkan ke jenjang SMA, anak-anak pulau ini setidaknya harus menyeberang ke Pulau Flores. Meski demikian, tampaknya lautan yang membentang tak memadamkan semangat mereka untuk mewujudkan impian.

“Biarpun jauh, kami tetap ingin sekolah, Kak! Kami harus lanjut sekolah!”

Penugasan bertajuk Inspirasi Pendidikan Negeri ini merupakan kerjasama National Geographic Indonesia dan Samsung Indonesia, guna menyebarluaskan dan melestarikan wawasan kekayaan alam dan budaya Nusantara .