Tradisi Hitung Mundur Jelang Tahun Baru Berasal dari Uji Bom Atom

By Sysilia Tanhati, Jumat, 31 Desember 2021 | 08:00 WIB
Acara hitung mundur selalu dilakukan menjelang tengah malam pada 31 Desember. Ini melambangkan harapan menuju ke tahun yang baru. (LouAnnClark/Pixabay)

Tetapi pada tanggal 5 Mei 1961, hitungan mundur mendapatkan asosiasi positif besar yang pertama. Sekitar 45 juta orang Amerika yang menonton berita malam nasional mendengar hitungan mundur untuk keberhasilan peluncuran penerbangan. Ini merupakan penerbangan luar angkasa berawak pertama Amerika Serikat.

Astronot Alan Shepard yang berkata, "Roger, lepas landas dan waktu telah dimulai." Waktu tidak berakhir karena hitungan mundur apokaliptik yang mengancam. Sebaliknya, waktu yang baru dimulai.

Dengan setiap peluncuran roket yang disiarkan televisi selama tahun 1960-an, hitungan mundur membangun asosiasi positif penonton. Salah satu yang paling terkenal dan bersejarah adalah peristiwa lepas landas Apollo 11. Pesawat ruang angkasa ini membawa tiga awaknya ke bulan.

Setidaknya sekitar 500 juta orang di seluruh dunia mendengarkan hitung mundur yang keras dan jelas. Juga memberi harapan kepada tujuan yang menarik, berani, dan transformatif.

Selama tahun 1970-an, penggunaan hitungan mundur pun semakin meluas.

Acara musik populer Australia "Countdown," yang memulai debutnya pada tahun 1974, menginspirasi pertunjukan serupa di Amerika Serikat dan Eropa. Dengan menghitung mundur ke lagu paling populer. Ini diatur secara berurutan dan tidak mengarah ke “nol” tetapi ke “nomor satu.”

Hitung mundur pun digunakan dalam beragam lomba. Dalam iterasi ini, pemenang menunjukkan bahwa perlombaan melawan waktu dapat dimenangkan dan bencana dapat dihindari.

Baca Juga: Nasib Anak-Anak Saat Bom Atom Menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki

Hitung mundur apokaliptik dan genesis akhirnya membuka jalan bagi hitung mundur perayaan pamungkas: tahun baru. Orang Amerika merayakan acara malam tahun baru dengan berbagai cara mulai tahun 1890-an. Seperti membunyikan lonceng pada tengah malam. Bola dijatuhkan dari atap untuk menandai datangnya tahun 1908. Lalu pada tahun 1930 dan 1940-an, tahun baru diumumkan lewat siaran radio komersial.

Tapi hitungan mundur pertama dilakukan pada akhir 1950-an. Selama beberapa detik terakhir tahun 1957, penyiar Ben Grauer mengumumkan kepada pendengar radio dari sebuah tempat yang menghadap ke Times Square. ”58 sedang dalam perjalanan, 5-4-3-2-1!”

Meski kerumunan orang tampak bergembira namun mereka tampak tidak antusias pada hitungan mundur.

Sepanjang tahun 1960-an, Grauer mencoba memperkenalkan hitungan mundur malam tahun baru di televisi. Namun, meskipun Anda dapat mendengar orang banyak bersorak pada siaran ini, mereka tidak bergabung dengannya dalam hitungan mundur.

Baca Juga: Memori Natal Kita, Menonton Home Alone, Tegang Gregetan Tiap Adegan

Meniru inovasi Grauer, "New Year's Rockin' Eve" Dick Clark menampilkan hitungan mundur yang dipentaskan di set pesta dansanya. Beberapa detik sebelum kedatangan 1979, kerumunan Times Square menghitung mundur ke tahun baru. Pada saat itu, jelas bahwa budaya hitung mundur mulai populer dan dilakukan sampai sekarang.

Pada akhir 1980-an, jam hitung mundur dipasang di Times Square. Televisi menunjukkan jumlah waktu yang tersisa hingga tengah malam dan pembawa acara memandu penonton yang antusias melalui penghitungan.

Namun, menjelang tahun 2000, sesuatu yang berbeda terjadi. Jam hitung mundur milenium menyebar ke seluruh dunia. Ini disertai dengan ketakutan apokaliptik tentang akhir zaman atau setidaknya Y2K, kerusakan jaringan komputer global yang epik.

Kolom asap membubung lebih dari 18 kilometer di atas pelabuhan Nagasaki, Jepang, akibat bom atom yan (Titania Febrianti)

Dua dekade pertama abad ke-21, hitung mundur telah bergeser antara genesis dan apokaliptik. Ambil contoh, jam hitung mundur ke Olimpiade dan jam iklim terbaru. Jam iklim ini mendesak dilakukan tindakan untuk menyelamatkan bumi .

Jam hitung mundur dipersonifikasi untuk setiap momen, misalnya ulang tahun atau acara spesial lainnya. Semua ini bertujuan untuk mengurangi ketidaksabaran, menggantikan ketidakpastian dengan antisipasi dan mengisi waktu tunggu yang kosong dengan temporalitas terukur.

Saat ini, di tengah pandemi COVID-19, momen hitung mundur pun bercampur antara genesis dan kiamat. Menuju 2022, sulit untuk mengetahui apa yang kita antisipasi menjelang tengah malam. Sebagian hitungan mundur mungkin diwarnai keraguan. Namun tidak sedikit yang ingin bergabung dengan harapan penghitungan genesis. Seperti yang dilakukan di kerumunan Times Square yang menyambut 1979 dengan sorak sorak. Tahun baru dimulai dengan penuh kemenangan dan mereka bersukacita ketika waktu dimulai dari awal lagi.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Ini Saran Resolusi Kesehatan dari Para Dokter