Apakah tikus dapat merasakan sukacita? Hal ini kemungkinan sulit untuk dikatakan, karena mereka selalu menyambut manusia dengan menyeringai.
Namun saat ini, untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah melihat ekspresi yang mirip dengan senyum pada tikus dan dapat terlihat hanya dari telinganya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa tikus laboratorium yang merasa senang akan merenggangkan telinga mereka hingga menggantung longgar ke arah samping.
Ini adalah penelitian pertama yang mencari emosi positif pada wajah tikus, seperti kesenangan atau kebahagiaan. Sebelumnya, penelitian hanya fokus pada ekspresi wajah ketika mereka merasa sakit. Penelitian itu menunjukkan bahwa ketika tikus merasakan rasa sakit atau penderitaan, mereka akan mempersempit atau memejamkan mata, meratakan hidung dan pipi serta menggulung telinga mereka ke depan. Bahkan terdapat pula ‘skala meringis’ untuk mengukur tingkat rasa sakit yang dirasakan oleh tikus.
"Mengenali ketika seekor hewan merasa senang atau sakit dapat membantu seseorang memberikan tawaran kualiltas hidup para hewan yang lebih baik," kata Luca Melotti, seorang ahli perilaku hewan dari University of Bern di Swiss dan penulis penelitian terbaru yang diterbitkan di dalam jurnal PLOS ONE tersebut.
Dari penelitian ini, Mellotti berharap dapat mengembangkan sebuah sistem otomatis untuk memantau keadaan emosi hewan dengan memperhatikan ekspresinya.
Tikus yang Ceria
Untuk melihat apakah tikus mempunyai wajah yang bahagia, para peneliti menggelitik tikus untuk mendapatkan suasana hati yang baik pada hewan tersebut dan kemudian segera mengambil foto ekspresi dari wajah mereka.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ternyata para tikus menikmati ketika mereka digelitik. Mereka akan berlarian ke arah tangan seseorang untuk mendapatkan kelitikan lebih banyak, dan mengeluarkan suara ‘tertawa’ dengan nada yang tinggi seandainya dapat terdengar oleh manusia.
Melotti yang telah menjadi seorang ‘master penggelitik tikus’, mengatakan bahwa ia juga melihat seekor tikus yang memiliki kepribadian berbeda, hewan pemalu dan cemas serta cenderung kurang suka dengan kelitikan.
Tim ini membandingkan ekspresi wajah dari tikus setelah digelitik dan merasa senang. Telinga para tikus yang bahagia akan berubah menjadi warna jambon karena adanya peningkatan aliran darah, meskipun belum jelas apakah hal tersebut karena tikus merasakan senang atau hanya karena mereka mendapatkan pergerakan yang lebih selama mereka digelitik.
Tunjukkan Apa yang Dirasakan
Para hewan menggunakan ekspresi wajah terutama untuk berkomunikasi antar satu sama lain, kata Bridget Waller dari University of Portsmouth di Inggris. Waller, yang tidak terlibat dalam penelitian mengenai tikus terbaru ini telah mempelajari pergerakan wajah dari beberapa hewan, mulai dari anjing hingga simpanse.
“Apa yang kami temukan selama di lapangan adalah, ada lebih banyak kesamaan daripada yang mungkin Anda kira,” katanya.
Misalnya, banyak mamalia termasuk anjing laut, kuda nil dan manusia yang tertawa menggunakan ekspresi yang mirip dengan membuka mulut mereka ketika mereka bermain dan bersenang-senang bersama. “Hal ini menunjukkan bahwa wajah telah menjadi aspek komunikasi penting dari tubuh kita sebagai mamalia.”
Memang belum jelas, bagaimana para tikus menggunakan ekspresi wajah mereka untuk berkomunikasi, kata Melotii. Tikus-tikus yang aktif pada malam hari dan sering terkait dengan kegelapan, cenderung mengandalkan bau dan menyentuh lebih banyak ketimbang melihat secara visual.
Tetapi ada sebuah bukti yang mengatakan bahwa para tikus setidaknya dapat menunjukkan satu ekspresi wajah, yaitu rasa sakit. Sebuah studi pada tahun 2015 menemukan bahwa tikus menghindari foto dari tikus lain yang sedang merasa kesakitan dan lebih memilih untuk berada di dekat foto tikus yang sedang berada di posisi netral.