Tinju Kanguru Liar, Pria Ini Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Anjingnya

By , Jumat, 16 Desember 2016 | 10:00 WIB

Video yang direkam Juni lalu, namun baru menjadi viral pekan ini, menampilkan pertemuan dramatis antara seekor kanguru jantan berukuran besar dan seorang pria di Australia.

Pria tersebut sedang berburu babi bersama anjingnya dan beberapa teman di pedalaman New South Wales. Dia melihat seekor kanguru berukuran besar memiting kepala anjing pemburunya. Pria 34 tahun bernama Greig Tonkins  ini, bergegas menolong anjingnya.

Karena terkejut, kanguru tersebut akhirnya membebaskan si anjing. Namun, Tonkins menuturkan  kepada media bahwa ia ingin mengusir kanguru itu dengan menakut-nakutinya dan memberi kesempatan anjingnya untuk mundur dengan memukul wajah binatang berkantung tersebut.

“Pria itu sangat beruntung, karena dia bisa saja terbunuh,” kata Marco Festa-Bianchet, National Geographic explorer  yang meneliti kanguru dan juga seorang ahli biologi di Université de Sherbrooke di Quebec.

Berlawanan dengan kepercayaan umum, kanguru-kanguru biasanya tidak mencoba untuk saling beradu tinju atau memukul, ujar Festa-Bianchet. Malahan, mereka cenderung berdiri menggunakan ekornya yang kokoh dan menendang lawan menggunakan kaki belakangnya yang kuat.

“Jika si kanguru sudah melakukan hal tersebut pada pria itu, mungkin saja akan mengeluarkan seluruh isi perutnya,” kata Festa-Bianchet.

Teknik lain yang kadang digunakan yaitu dengan mencoba mencakar mata lawan, dan juga dapat membuat Tonkins terluka parah.

Festa-Bianchet mengatakan, kanguru tersebut jelas merupakan seekor pejantan berukuran besar. Tingginya hampir mencapai dua meter dan mungkin beratnya sekitar 70 kg. Kemungkinan umurnya  9-15 tahun dan tengah berada di puncak hidupnya.

Kanguru jantan sering saling bertarung di alam liar untuk dapat mengawini para betina, terkadang hingga titik darah penghabisan. Meskipun begitu, biasanya sang jantan akan menyerah kepada penantang yang terlihat lebih kuat, dan sering menunjukkan sikap tunduknya dengan berpenampilan menarik atau membuat suara batuk.

“Saya yakin pukulannya menyakitkan,” kaya Festa-Bianchet. “Bisa Anda bayangkan jika kanguru itu berpikir seperti ‘whoa tadi itu apa?’ Itu bukan apa yang kanguru lain biasa lakukan dan pria itu tidak memberikan sinyal yang tepat. Ini terlihat lucu tetapi sebenarnya merupakan situasi yang membahayakan.”

“Setelah dipukul, kanguru tersebut pergi ke semak-semak tanpa terlihat luka,” kata Tonkins.

Apakah tonkins bertindak tidak semestinya?