Restorasi Jutaan Hektar Hutan di Indonesia, Mungkinkah Terwujud?

By Ricky Jenihansen, Selasa, 4 Januari 2022 | 14:00 WIB
Indonesia, Filipina, Malaysia dan India berkomitmen untuk merestorasi 47,5 juta hektar lahan dan hutan terdegradasi. (WOTR)

Nationalgeographic.co.id—Pada 2030, Indonesia, Filipina, Malaysia dan India berharap dapat menjadi contoh pelestarian hutan. Negara-negara ini memiliki komitmen untuk merestorasi lebih dari 47,5 juta hektar lahan dan hutan terdegradasi. Tapi mungkinkah hal itu dapat dilakukan?

Seperti diketahui, negara-negara tropis memang menyumbang lebih dari 80 persen komitmen restorasi lahan global hingga saat ini. Komitmen tersebut dibuat di bawah beberapa kerangka kerja termasuk Bonn Challenge and the New York Declaration on Forests.

Restorasi umumnya merupakan bagian dari komitmen pengurangan emisi di bawah UN Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) yang digelar beberapa waktu lalu di Glasgow, Skotlandia. Oleh karena itu, perintisan yang berhasil di wilayah (yang relatif) baru dalam pengelolaan lingkungan di daerah tropis ini sangat penting bagi keberhasilan restorasi lahan global.

Untuk Indonesia, selama ini di dunia internasional seringkali diasosiasikan sebagai poster anak untuk hilangnya hutan. Bahkan penghentian total perusakan bentang alam hanyalah bagian dari pertempuran untuk melawan perubahan iklim dan memulihkan banyak sekali ekosistem. Sementara komitmen mengakhiri deforestasi sangat penting untuk memperoleh citra tersebut. Yang secara sederhana dinyatakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, "membuat kehidupan manusia menjadi mungkin".

Memulihkan area yang begitu luas membutuhkan benih dalam jumlah besar, sesuatu yang cenderung diabaikan dalam komitmen restorasi. Sekarang, kekuatan dan kelemahan sistem pasokan benih untuk mendukung proyek restorasi berbasis pohon di Filipina, Indonesia, Malaysia dan India dievaluasi dalam publikasi baru di jurnal Diversity dengan judul "Are Tree Seed Systems for Forest Landscape Restoration Fit for Purpose? An Analysis of Four Asian Countries".

Peneliti memperkirakan bahwa sekitar 157 miliar benih yang digunakan untuk benih, bibit dan tanaman liar, di antara bahan regeneratif lainnya, setidaknya diperlukan untuk memenuhi target restorasi 47,5 juta hektar. Sementara studi ini menemukan tren yang menjanjikan seperti peningkatan dukungan dan pendanaan pemerintah.