Hyperloop, Kereta yang Bergerak Nyaris Menyamai Kecepatan Suara

By , Rabu, 15 Maret 2017 | 18:00 WIB

Setiap pilar dirancang sedemikian sehingga bisa tahan terhadap goncangan gempa sekaligus bisa menahan beban yang bergerak cepat. Bagian atas tabung lintasan hyperloop sendiri dilengkapi panel surya yang membangkitkan energi hingga 57 MegaWatt per tahun.

Dengan konsep Musk itu, hyperloop menjadi transportasi yang bukan hanya cepat tetapi juga relatif tak terganggu gempa dan cuaca. Tantangannya membangun membangun jalur yang sesuai standar sehingga benar-benar bisa tahan gempa.

Teknologi terbuka

Yang unik dari kereta hyperloop, pengembangannya dilakukan secara terbuka. Dengan merilis gagasannya, Musk sekaligus mengajak siapa pun untuk mewujudkan teknologi itu menjadi nyata. Dan memang, hingga kini sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkan.

Musk sendiri rencananya mengembangkan hyperloop di markas perusahaannya di Hawthorne. Selain mengembangkan, Musk lewat SpaceX juga menggelar kompetisi pengembangan hyperloop. Salah satu kompetisi telah digelar Januari lalu dan akan digelar lagi pertengahan tahun ini.

Selain Musk, perusahaan lain yang mengembangkan adalah hyperloop One. Saat ini, hyperloop One tengah melakukan konstruksi jalur hyperloop di Nevada. Jalur uji coba akan merentang sejauh 3 kilometer. Hyperloop-nya nanti belum akan mengangkut manusia. Meski begitu, setidaknya gambaran nyata hyperloop bisa terlihat.

Bibop G Gresta lewat hyperloop Transportation Technology (HTT) sendiri punya rencana pengembangan di sejumlah wilayah. Selain di Indonesia, HTT juga melakukan feasibility study di Slovakia, melihat kemungkinan membangun jalur yang menghubungkan Vienna ke Bratislava.

Melihat fase pengembangannya saat ini, jangan dulu berharap kereta hyperloop segera melayani rute Jakarta-Yogyakarta dalam 25 menit. Namun, tak berarti pengembangan hyperloop bakal memakan waktu sangat lama. Dalam 5-10 tahun ke depan, proyek ini mungkin sudah terwujud.