Tak Ingin Olahraga Sia-sia? Hindari 7 Kesalahan Pola Makan Ini

By , Jumat, 17 Maret 2017 | 19:00 WIB

Industri makanan dan minuman bergizi sedang booming. Iklan televisi, majalah, website sarat dengan iklan makanan dan minuman yang katanya "sehat" dan membantu Anda "mengisi bahan bakar" serta mengembalikan kesegaran tubuh setelah beraktivitas atau berolahraga.

Biasanya, makanan atau minuman tersebut dianjurkan untuk dikonsumsi segera setelah aktivitas.

Tapi, kata Rob Danoff, DO, seorang dokter di Philadelphia dengan subspesialisasi bidang kedokteran olahraga, tidak semua olahraga memerlukan asupan pengganti dengan segera.

"Orang-orang bertanya kepada saya, 'Apakah saya harus mengisi "bahan bakar" setelah latihan?' "Kata Danoff.

"Jawaban saya biasanya tidak." Terutama jika Anda hanya terlibat dalam latihan ringan seperti, kelas yoga ringan atau lari jarak pendek, kata Danoff.

Jika begitu bangun tidur Anda langsung berolahraga, tentu saja Anda perlu sarapan setelahnya. Berolahraga atau tidak, Anda tetap perlu sarapan.

“Tapi, jika Anda sudah makan sebelumnya atau selama empat sampai enam jam terakhir, Anda tidak membutuhkan makanan pengganti energi jika latihan Anda berintensitas ringan hingga moderat."

Jika kita mengingat kalori yang ada dalam makanan dan minuman olahraga itu, mungkin Anda justru menyabotase keuntungan latihan yang seharusnya Anda dapatkan.

"Makanan dan minuman olahraga dapat membantu jika Anda sudah melakukan satu jam atau lebih olahraga berat," kata Danoff.

Tapi bagi kebanyakan dari kita, satu buah pisang dan air putih sudah cukup untuk mengganti energi yang hilang, katanya.

Apa lagi kesalahan pasca-latihan lainnya yang biasa kita lakukan?

Anda tergila-gila pada protein

Ada mitos yang mengatakan bahwa untuk memaksimalkan manfaat olahraga, Anda perlu protein sebanyak-banyaknya. Itu tidak benar.