5 Metode yang Terbukti Efektif untuk Berhenti Merokok

By , Senin, 20 Maret 2017 | 18:00 WIB

Hanya yang paling disiplin di antara kita dapat berhenti tanpa bantuan. Studi menunjukkan, hanya sekitar 4-7 persen perokok dapat melakukannya tanpa bantuan tambahan.

Jika Anda ingin mencoba metode ini, yang terbaik adalah harus siap mental lebih dulu dan benar-benar berkomitmen untuk berhenti. Juga, bersiap-siap untuk menahan gejala kecanduan.

Para anggota di QuitSmokingCommunity.org menyarankan Anda minum air putih ketika gejala mulai timbul.

Atau, alihkan perhatian Anda kepada sesuatu yang lain. Misalnya, pergi berjalan-jalan atau ngobrol dengan seseorang. Coba bernapas dalam-dalam dan perlahan-lahan dan berpikir tentang tekad Anda untuk berhenti. Ini akan sulit, tapi perasaan itu akan berlalu.

Satu hal lain yang bisa membantu adalah untuk meminta dukungan. Biarkan teman-teman dan keluarga tahu, bahwa Anda sedang mencoba untuk berhenti merokok, sehingga mereka bisa menyemangati Anda.

3. Ajak pasangan

Ini khusus untuk pasangan perokok. Cinta dapat membantu Anda melalui fase sulit berhenti merokok, menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal JAMA Internal Medicine.

Ada hampir 50 persen pria bisa berhenti merokok jika pasangan mereka juga ikut berhenti. Bandingkan denga hanya delapan persen keberhasilan pada pria yang pasangannya belum mau berhenti merokok.

4. Terapi pengganti nikotin (NRT)

Inhaler, semprotan hidung, pelega tenggorokan, gusi dan patch kulit yang mengandung sedikit nikotin dalam jumlah terukur, memang dirancang untuk membantu perokok mengatasi kecanduannya. Nampaknya, alat-alat ini bisa membantu.

Sebuah tinjauan literatur ilmiah yang mengevaluasi lebih dari 150 tes yang berbeda yang meneliti perangkat-perangkat ini (dengan lebih dari 50.000 orang pengguna) menunjukkan, perokok bisa berhenti dari kecanduannya jika mereka 50-70 persen lebih sering menggunakan alat-alat ini.

Tidak ada satu metode yang tampaknya bekerja lebih baik daripada yang lain, juga perangkat ini tidak bekerja lebih baik atau lebih buruk jika dibarengi konseling.