Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan berhasil menemukan secara langsung sepasang lubang hitam supermasif yang berdansa.
Kedua lubang hitam itu berjarak 750 juta tahun cahaya dari bumi dan sangat besar. Ukurannya 15 miliar kali massa matahari.
Dengan ukuran yang begitu besar, dua lubang hitam itu mengelilingi satu sama lain dalam waktu yang sangat panjang dari sudut pandang manusia, 20.000 - 30.000 tahun.
Untuk menemukan gerakan dua lubang hitam itu, ilmuwan menggunakan Very Long Baseline Array yang terdiri dari 10 teleskop radio di Amerika Serikat.
Pengamatan dilakukan bertahun-tahun sehingga ilmuwan pada akhirnya bisa mendapatkan citra pergerakan dari sinyal radio yang ditangkap.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Astrophysical Journal minggu ini mengungkap, dua lubang hitam yang diamati positif mengelilingi satu sama lain.
"Sementara riset tambahan dibutuhkan untuk mengonfirmasi dan memperoleh orbit yang presisi, hasil riset ini menunjukkan lubang hitam biner pertama," tulis peneliti dalam publikasinya.
Greg Taylor dari University of Mexico mengatakan, "Untuk waktu yang lama, kami melihat angkasa dan mencoba mencari sepasang lubang hitam supermasif yang mengorbit sebagai hasil dari persatuan dua galaksi."
“Mekipun kita berterori bahwa itu bisa terjadi, tetapi tidak ada yang pernah melihat hal itu hingga kini,” imbuhnya.
Taylor dan rekannya berencana terus mengobservasi dua lubang hitamini hingga mengetahui orbitnya dengan pasti.
Kapan kira-kira dua lubang hitam itu akan menyatu? Peneliti mengatakan, persatuan dua lubang hitam itu takkan terjadi.
Menurut pengukuran, dua lubang hitam itu berdansa dan mendekat dengan sangat pelan sedemikian sehingga keduanya takkan bersatu hingga akhir waktu.
Saat "kiamat" alam semesta terjadi triliunan tahun ke depan, dualubang hitam itu masih akan tetap dalam posisi mengelilingi satu sama lain.