Terkubur Manik-Manik Selama 4.000 Tahun, Keluarga Pemimpin Ini “Hidup” Kembali

By , Rabu, 5 Juli 2017 | 18:00 WIB

Di dekat wanita muda itu, tim menemukan dua kuburan lainnya. Salah satu kuburan berisi sisa-sisa dua pemuda yang dikubur dengan 2.200 manik-manik dari batu dan kulit kerang. Setelah memeriksa penemuan, ahli Antropologi-Biologi dari Museum Sejarah Kanada, Jerome Cybulski, mengungkapkan bahwa kedua pria itu merupakan saudara kembar, berdasarkan beberapa ciri yang ditemukan.

"Mereka memiliki struktur gigi dan pola tengkorak yang sama,” ucap Clark. Sedangkan, makam lainnya terdapat bayi yang memiliki jejak oker merah pada kerangkanya. Kini, jejak oker merah ini sering digunakan di acara ritual Northwest Coast.

Cara keluarga besar kuno ini dalam menimbun kekayaan tersebut selama 3.700 tahun nampaknya masih menjadi misteri. Kala itu, masyarakat yang tinggal di tepi Laut Salish masih mencari nafkah dengan memancing, berburu rusa, dan mencari makan dengan mengolah tanaman akar yang kaya karbohidrat. Mereka belum mampu mendapatkan budak atau tinggal di rumah panjang yang mampu menampung banyak keluarga besar—suatu kondisi yang dapat meningkatkan akumulasi kekayaan.

Clark menganggap bahwa keluarga pemimpin ini memiliki pengetahuan yang sangat berharga bagi keluarga  lain. Orang-orang memberikan banyak hadiah kepada garis keturunan keluarga pemimpin ini setiap kali ada perayaan atau pesta. “Keluarga ini sangat kaya karena mereka memiliki pengetahuan khusus tentang ritual atau spiritual,” kata Clark.

Andrew Martindale, seorang arkeolog di Universitas British Columbia yang bukan anggota tim, menganggap penemuan yang luar biasa itu menunjukkan bahwa "sejarah tidak sesederhana yang kita duga." Ia juga memuji cara tim peneliti dan para tetua Shíshálh dalam bekerja sama menciptakan rekonstruksi wajah baru dari keluarga besar kuno ini.

"Nampaknya, ini merupakan proyek yang sangat kolaboratif dan saling menghormati untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya," katanya. "Dan saya pikir itu sangat penting."