Seberapa Panas Kota Anda Pada Tahun 2100 Mendatang?

By , Kamis, 6 Juli 2017 | 16:00 WIB

Musim panas di seluruh dunia kini  terasa lebih panas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan akan semakin parah pada akhir abad ini jika polusi karbon terus meningkat. Kondisi ini akan paling terasa di kawasan perkotaan.

Saat ini, sekitar 54 persen populasi dunia hidup daerah urban, dan penduduk perkotaan diperkirakan tumbuh sebesar 2,5 miliar orang pada tahun 2050. Kombinasi pertumbuhan penduduk yang pesat dan pemanasan global dapat meningkatkan suhu daerah perkotaan hingga mencapai titik yang membahayakan kesehatan dan perekonomian penduduknya.

Baca juga:

Menelisik Lebih dalam Tentang Pemanasan Global

Penyebab-penyebab Pemanasan Global

Untuk menggambarkan seberapa panas kota-kota dunia di masa depan dan pilihan yang mereka hadapi, Climate Central membuat model interaktif berikut ini.

Jika Anda mengetikkan nama kota atau mengklik titik lokasi, maka akan muncul nama kota dan suhunya pada musim panas saat ini. Garis yang muncul kemudian akan mengarahkan Anda ke kota kedua yang suhu musim panasnya saat ini akan menjadi suhu musim panas kota pertama pada tahun 2100. Dengan asumsi, selama rentang waktu tersebut, tak ada upaya signifikan untuk mengendalikan emisi karbon.  

Baca juga:

Dampak-dampak Pemanasan Global Kini Semakin Nyata

Es Laut Antarktika Menyusut Hingga Titik Terendah

Kita juga bisa mengetahui seberapa besar perbedaan yang dihasilkan jika kita melakukan upaya pengurangan emisi moderat. Kata “moderat” digunakan untuk menggambarkan pengurangan emisi sekitar setengahnya antara sekarang dan tahun 2100. Jumlah pengurangan emisi ini kira-kira sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dalam KTT Perubahan Iklim pada tahun 2015 yang membatasi pemanasan global rata-rata sampai 2 derajat Celsius.

Berdasarkan model tersebut, dalam skenario polusi tinggi, Kota Ottawa di Kanada yang saat ini relatif sejuk, pada tahun 2100 mendatang bisa memiliki iklim tropis seperti di Kota Belize, Belize, saat ini. Kota Kabul di Afghanistan yang dikelilingi pegunungan, bisa terasa seperti Kolombo, kota pesisir di Sri Lanka. Kota Kairo di Mesir yang sudah terkenal panas, akan terasa benar-benar terik seperti Abu Dhabi, kota di negara tetangga.