Minum Lebih Banyak Kopi Terbukti Bisa Bikin Panjang Umur

By , Rabu, 12 Juli 2017 | 18:00 WIB

Konsumsi kopi telah lama dikaitkan dengan usia yang lebih panjang. Dua studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine semakin menguatkan hal tersebut.

Studi pertama meneliti lebih dari 520.000 orang di 10 negara Eropa. Dengan jumlah partisipan tersebut, studi ini menjadi studi terbesar yang meneliti tentang kaitan konsumsi kopi dan kematian. Studi ini menemukan bahwa minum lebih banyak kopi dapat menurunkan risiko kematian seseorang secara signifikan.

Baca juga:

Agar Ritual "Ngopi" Menyehatkan Tubuh, Perhatikan Hal-hal Ini

Gemar Menambahkan Pemanis Pada Secangkir Kopi? Ini Akibatnya

Menambahka gula, susu, krim atau madu pada minuman kopi atau teh dapat meningkatkan jumlah asupan kalori tanpa Anda sadari. (Thinkstock)

Sementara itu, studi kedua berfokus pada populasi non-kulit putih. Setelah meneliti lebih dari 185.000 penduduk Afrika-Amerika, Amerika asli, Hawaii, Jepang-Amerika, dan Amerika Latin, para peneliti menemkukan bahwa orang yang meminum dua hingga empat cangkir kopi perhari memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak mengkonsumsi kopi.

Dengan kata lain, fakta bahwa kopi meningkatkan kemungkinan panjang umur dapat terjadi di berbagai ras yang berbeda. 

“Dengan populasi yang sangat beragam ini, semua orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Mereka memiliki kebiasaan makan yang sangat berbeda dan kerentanan yang berbeda, dan kami masih menemukan pola yang serupa,” kata Veronica Wendy Setiawan, Associate Professor pengobatan preventatif di USC's Keck School of Medicine, yang juga memimpin studi kedua.

Baca juga: 

Berapa Jumlah Maksimal Asupan Kopi dalam Sehari?

Bagaimana Kopi Mempengaruhi Mental Kita?

Ada banyak penelitian yang telah mengungkap berbagai manfaat sehat kopi, di antaranya, mengkonsumsi kopi terkait dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, depresi dan bahkan sklerosis ganda. (Thinkstock)

Kedua studi ini menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi kopi dengan tingkat kematian karena penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernafasan, stroke, diabetes, penyakit ginjal, penyakit pencernaan, dan penyakit peredaran darah.

Dalam kedua studi, para peneliti memisahkan partisipan yang merupakan perokok dan perokok. Sebab, merokok telah diketahui sebagai perilaku yang mengurangi umur dan dikaitkan dengan beragam penyakit. Para peneliti menemukan bahwa efek kopi yang menurunkan risiko kematian juga terjadi pada perokok.

Meski demikian, bukan berarti dampak negatif kebiasaan buruk merokok bisa diimbangi dengan konsumsi kopi. “Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko kematian Anda berkali-kali lipat. Sementara konsumsi kopi hanya mengurangi 10 persen dampak tersebut,” kata Dr. Alberto Ascherio, professor Epidemiologi and Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang tak terlibat dalam studi.

Baca juga:

Kebiasaan Minum Kopi Dipengaruhi oleh Gen

4 Manfaat Kopi untuk Kecantikan

Produk kopi dari Bajawa yang sudah terkenal hingga mancanegara menjadi salah satu komoditas yang belum diberdayakan secara optimal. (Firman Firdaus/National Geographic Indonesia)

Dengan semakin jelasnya bukti-bukti bahwa mengonsumsi kopi dapat membantu mengurangi risiko kematian, apakah lantas orang-orang yang bukan peminum kopi harus memulai kebiasaan minum kopi?

Para peneliti dari kedua studi di atas berpendapat, minum beberapa cangkir kopi sehari tidak akan membahayakan Anda, dan sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan.

“Konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat dimasukkan ke dalam pola hidup sehat. Kedua studi ini dan studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa bagi mayoritas orang, tak ada bahaya jangka panjang dari mengonsumsi kopi,” kata Setiawan.

Sementara itu, pendapat Dr. Ascherio sedikit lebih lunak. “Jika Anda memang peminum kopi, lanjutkan kebiasaan itu dan berbahagialah. Tapi jika bukan, tak masalah. Anda bisa minum teh atau air putih,” tutupnya.