Nationalgeographic.co.id—Tak ada yang pernah menyangka, seorang anak yang lahir di Kota Funchal pada 5 Februari 1985, akan menjadi sosok pesepak bola paling sohor yang pernah berjalan di muka bumi. Dialah Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.
Bukan hal yang mengejutkan sebelum orang-orang tahu tentang kondisi Cristiano Ronaldo tatkala masih kanak-kanak. Keluarganya bisa disebut keluarga yang miskin, bahkan ia harus rela berbagi kamar dengan ketiga saudaranya.
Ia hidup di paroki (wilayah administratif komunitas beriman gereja Khatolik) bernama São Pedro, di Kota Funchal, Pulau Madeira.
"Masa pembentukan Cristiano sejak kecil, di dekat gereja Khatolik Santo António bersama orang tuanya, kakak laki-lakinya, dan dua kakak perempuannya," tulis Bussines Insider dalam South China Morning Post (SCMP).
SCMP dalam laman resminya, mengisahkan impact yang diberikan CR7 (julukan populer Cristiano) terhadap perubahan Madeira. Ulasannya tertulis dalam Why you should visit Cristiano Ronaldo’s hometown of Madeira.
Cristiano dilahirkan dari sang ibu bernama Dolores, juru masak dan Dinis, tukang kebun di Funchal. Dahulu, saat Cristiano masih kanak-kanak, Madeira bukanlah pulau yang banyak dikenal orang.
Sepak bola adalah bagian dari kehidupan Cristiano muda. Ayahnya mengenalkan Cristiano kepada sepak bola, saat ia bekerja sebagai kitman di klub lokal, Andorinha, sebelum akhirnya Cristiano bergabung dengan tim junior Andorinha pada usia delapan tahun.
Setelah perjuangan kerasnya, ia bergabung dengan salah satu klub terkuat di negerinya, Sporting Lisbon. Karir sepak bolanya dimulai dengan cemerlang, hingga dia dikenal sebagai pemain terbaik dunia setelah bergabung dengan Manchester United pada tahun 2005.
Tentu, jejak popularitasnya melambung dari pijakan pertamanya, sepak bola masa kecilnya di Madeira. Tempat ia dilahirkan, tumbuh, dan menjadi pemain kelas dunia. "Itu juga yang lantas mengubah citra Madeira kepada dunia," imbuhnya.
Perubahan paling utama dari sebuah pulau bernama Madeira adalah tentang identitasnya sebagai suatu kawasan pulau, tempat dimana sang mega bintang lapangan hijau lahir di sana. Namanya melambung dan dikenal dunia sebagai tempat kelahiran Cristiano Ronaldo.
"Meskipun kini Cristiano telah menjadi pemain bola sohor di luar Portugal, tapi namanya ada dimana-mana di Madeira dan seluruh Portugal, ia mengubah wajah Madeira," jelas Ben Hayward.
Hayward menulis kepada Goal International, dalam artikelnya berjudul The 'little bee' who always cried - the story of young Ronaldo’s path to greatness in Madeira, yang dipublikasikan pada 23 Juni 2017.
Tulisan Hayward diperkuat dalam artikel karya Barnaby Lane, dimana ia menemukan para penduduk lokal di Madeira, telah memuja Cristiano Ronaldo layaknya dewa. "saya tahu bahwa saya telah tiba di sebuah pulau yang penduduknya tergila-gila dengan bintang terbesar yang pernah ada," ungkap Lane.
Baca Juga: Brunswijk: Olahragawan, Pahlawan Hingga Wakil Presiden Suriname
Ia mengisahkan perjalanannya ke Madeira kepada Insider, dalam artikelnya berjudul I took a trip to Cristiano Ronaldo's home, Madeira, and found an island where he is worshipped like a god by adoring locals and fans alike, yang dipublikasi pada 21 Desember 2021.
"Saya menyadari, bahwa saya telah tiba di bandar udara yang namanya dibuat menjadi Cristiano Ronaldo Madeira International Airport," tambahnya. Cristiano telah mengubah segala hal menjadi seperti dirinya.
Belum berhenti disitu, alun-alun di Kota Funchal juga diberinama Cristiano Ronaldo. Bahkan, pelabuhan besar di Kota Funchal juga dinamai Praça CR7.
Madeira juga dipenuhi dengan segala hal tentang Cristiano, hingga ia sendiri mulai mengembangkan beragam bisnis yang turut serta dalam perindustrian pariwisata di Madeira.
"Di sekitar alun-alun Kota Funchal, terdapat museum yang mengisahkan tentang kehebatannya dalam kehidupan dan perjuangannya sebagai pesepak bola terbaik di dunia," ulas Lane.
Museum Cristiano Ronaldo, CR7 Museu, dikelola oleh saudara kandung Cristiano sendiri, Hugo. Sebuah museum yang menampung lebih dari 200 piala dan barang-barang kenangan lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Anarkis Hingga Bunuh Diri, Fanatisme Fans Terhadap Sepak Bola
Selebihnya, ketika orang mengunjungi Madeira karena Cristiano Ronaldo, mereka akan menemukan keindahan pulau tersebut.
Dikelilingi lautan lepas berwarna biru, Cristiano Ronaldo juga membangun hotel mewah yang menawarkan pemandangan menyenangkan tersebut, yang ia namai Pestana CR7 Times Square.
"Saya pasti akan mengatakan itu benar, bahwa Cristiano telah berdampak positif pada industri pariwisata Madeira," ungkap Ian Coates dalam wawancaranya kepada Bussines Insider.
Sejak Cristiano Ronaldo bergabung dengan Manchester United pada 2005, Pulau Madeira yang memiliki pesona alam yang menakjubkan itu, telah dikunjungi sebanyak satu juta wisatawan asing.
"Para pengunjung menyadari, karir Cristiano sebagai pesepak bola terbaik di dunia, baru saja dimulai," tutup Lane.
Selain tentang popularitasnya, mungkin dunia tak pernah menyadari jasanya, bahwa Cristiano juga telah menyumbangkan banyak uang pribadinya untuk Madeira selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Pahit-Manis Kenangan Piala Dunia 1938: Hindia Belanda Disikat Hungaria