Sains di Balik 'Spider-Man: No Way Home', Mungkinkah Multiverse Ada?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 6 Januari 2022 | 08:00 WIB
Spider-Man: No Way Home (Sony Picture)

Nationalgeographic.co.id—Film Spider-Man: No Way Home yang tayang perdana sejak 15 Desember 2021 di bioskop tanah air hingga saat ini masih terus menguasai box office. Sekuel ini dianggap sebagai salah film terbaik garapan Marvel Cinematic hingga saat ini.

Pada film ini, Marvel kembali menampilkan konsep multiverse atau dunia paralel. Tom Holland, yang memerankan Peter Parker bertemu dengan versi Spider-Man lainnya yang diperankan oleh Andrew Garfield dan Tobey Maguire. Mereka bertemu dalam satu universe melalui portal antar dimensi yang tercipta dari kekuatan Doctor Strange.

Konsep dalam cerita Spider-Man: No Way Home sebenarnya bukan sesuatu yang baru di dunia fiksi ilmiah. Jika Anda adalah penggemar kisah sains fiksi mungkin memang pernah sekali atau beberapa kali mendengar istilah dunia paralel, dunia dengan keberadaan yang persis sama seperti yang kita tinggali namun berada di ruang dan waktu yang berbeda. Nah kali ini kita akan membahasnya, apakah dunia paralel itu benar-benar ada?

Alam semesta paralel tidak lagi hanya fitur cerita fiksi ilmiah yang bagus. Sekarang ada beberapa teori ilmiah yang mendukung gagasan alam semesta paralel di luar kita sendiri. Namun, teori multiverse tetap menjadi salah satu teori paling kontroversial dalam sains.

Alam semesta kita sangat besar. Ratusan miliar, jika bukan triliunan, galaksi berputar di ruang angkasa, masing-masing berisi miliaran atau triliunan bintang. Beberapa peneliti yang mempelajari model alam semesta berspekulasi bahwa diameter alam semesta bisa mencapai 7 miliar tahun cahaya. Yang lain berpikir itu bisa jadi tak terbatas.

Bima Sakti, hanyalah salah satu dari ratusan miliar, mungkin triliunan, galaksi di alam semesta. (Getty Images)

Berdasarkan pemahaman astrofisika, ruang dan waktu mungkin "datar", bukan melengkung. Dan posisi demikian itu dapat berlangsung selamanya. Jika demikian, maka wilayah yang dapat kita lihat yang kita anggap sebagai alam semesta hanyalah satu dari tambahan dalam "multiverse berlapis" yang sangat besar.

Tapi apakah itu semua yang ada di luar sana? Fiksi ilmiah menyukai gagasan tentang alam semesta paralel, dan pemikiran bahwa kita mungkin hidup hanya satu dari jumlah kemungkinan kehidupan yang tak terbatas. Multiverse tidak disediakan untuk "Star Trek," "Spiderman" dan "Doctor Strange," sekalipun. Teori ilmiah nyata mengeksplorasi, dan dalam beberapa kasus mendukung, kasus alam semesta di luar, sejajar, atau jauh dari tetapi mencerminkan alam semesta kita.

Baca Juga: Spesies Baru Laba-Laba Ini Diberi Nama Mirip Vokalis Rock dan Joker

Mekanika KuantumMultiverse dan dunia paralel sering diperdebatkan dalam konteks konsep ilmiah utama lainnya seperti Big Bang, teori string, dan mekanika kuantum. Sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, semua yang kita ketahui adalah singularitas yang sangat kecil. Kemudian, menurut teori Big Bang, ledakan itu meledak, menggembung lebih cepat dari kecepatan cahaya ke segala arah selama sepersekian detik. Sebelum 10 pangkat -32 detik berlalu, alam semesta telah meledak hingga 10 pangkat 26 kali ukuran aslinya dalam proses yang disebut inflasi kosmik.

Hukum mekanika kuantum menyatakan bahwa hanya ada sejumlah kemungkinkan konfigurasi partikel dalam setiap bagian kosmik. Jadi dengan jumlah tambahan kosmik yang tak terbatas, susunan partikel di dalamnya dipaksa untuk diulangi, berkali-kali berulang.

Proses misterius inflasi kosmik dan Big Bang telah meyakinkan beberapa peneliti bahwa banyak alam semesta adalah mungkin, atau bahkan sangat mungkin. Menurut fisikawan teoretis Alexander Vilenkin dari Tufts University di Massachusetts, inflasi tidak berakhir di mana-mana pada waktu yang sama. "Gambaran alam semesta, atau multiverse, demikian sebutannya, menjelaskan misteri lama mengapa konstanta alam tampaknya disesuaikan dengan baik untuk munculnya kehidupan," kata Vilenkin kepada Live Science.

Proses misterius inflasi dan Big Bang telah meyakinkan beberapa peneliti bahwa banyak alam semesta adalah mungkin. (NASA)

Penjelasan Vilenkin menyiratkan bahwa di beberapa alam semesta gelembung tak terbatas di luar kita, mungkin ada pengamat cerdas lainnya. Tetapi dalam setiap saat yang berlalu, kita semakin menjauh dari mereka, dan kita tidak akan pernah berpotongan.

Ini berarti ada banyak alam semesta paralel yang tak terhingga dan bagian kosmik persis sama dengan kita. Bahkan termasuk seseorang yang persis seperti diri Anda, serta bagian yang berbeda hanya dengan satu posisi partikel, bagian yang berbeda dengan posisi dua partikel, dan seterusnya hingga bagian yang sama sekali berbeda dari bagian kita.

Apakah ada yang salah dengan logika itu, atau apakah hasilnya yang aneh itu benar? Dan jika itu benar, bagaimana kita bisa mendeteksi keberadaan alam semesta paralel? Nah bagaimana, dapat memahaminya atau malah tambah membingungkan?

Baca Juga: Rahasia Laba-laba Membuat Jaring, Ada Kesamaan Kode di Otak Mereka