NASA Berhasil "Menguping" Suara-suara di Sekeliling Bumi

By , Kamis, 20 Juli 2017 | 19:00 WIB

Rasanya seperti ada di kandang yang penuh dengan burung-burung berisik, ya! Gelombang chorus dihasilkan oleh elektron-elektron berenergi rendah yang menubruk plasma dan berbagi energinya dengan partikel yang sudah ada di plasma. Itulah yang menciptakan nada tinggi yang Anda dengar.

Baca juga: Berapa Banyak Galaksi yang Ada di Alam Semesta?

Saat gelombang mode siulan bergerak memasuki plasmaphere, para ilmuwan menyebutnya sebagai desis plasmapheric. NASA mendeskripsikannya seperti suara radio statis, tapi sepertinya lebih mirip suara nafas berat seseorang yang memakai pakaian astronaut atau masker selam, deh.

Lantas, apa manfaatnya suara-suara antariksa ini bagi ilmu pengetahuan?

Jangan sampai Anda berpikir bahwa para ilmuwan NASA hanya kurang kerjaan dan memberikan kita jenis 'musik instrumental' baru untuk menemani kegiatan melamun.

Suara-suara ini tentu saja memiliki nilai saintifik. Memahami bagaimana gelombang plasma dan partikel-partikel berinteraksi dengan plasmaphere dapat membuat kita memahami dan memprediksi cuaca ruang angkasa lebih baik. Dengan demikian, kita bisa melindungi satelit-satelit dan telekomunikasi kita di antariksa.