Anehnya, yang memengaruhi sindrom Williams-Beuren pada manusia bukannya penyisipan, melainkan penghapusan genetik pada kromosom tujuh (setara dengan kromosom enam pada anjing).
Temuan ini pun membuat Udell dan vonHoldt kebingungan. Mereka tak sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan dengan jumlah sampel yang sedikit, Udell dan vonHoldt harus berhati-hati dalam menarik kesimpulan.
Baca juga: Berbahayakah Jilatan Pada Wajah Penyayang Anjing?
Walaupun demikian, penelitan ini adalah langkah maju untuk mengetahui bagaimana genetika dasar memengaruhi perilaku sosial pada anjing dan manusia.
"Kami belum menemukan 'gen sosial', tetapi kami menemukan komponen (genetik) penting yang membentuk kepribadian binatang dan membantu proses penjinakkan serigala liar menjadi anjing," ujar vonHoldt menjelaskan.
Temuan ini telah dipublikasikan jurnal Science Advance pada 19 Juli 2017 Volume 3.