Makhluk Misterius Pemakan Daging Gerogoti Kaki Remaja Ini

By , Rabu, 9 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Ilmuwan laut, Genefor Walker-Smith, memeriksa makhluk-makhluk yang ditangkap oleh Jarrod Kanizay. Ia ingin memastikan bahwa hewan tersebut bukanlah kutu laut, melainkan pinjal laut.

Apa yang Menarik Perhatian Mereka?

Dalam sebuah wawancara dengan The Age Australia, Walker-Smith berteori bahwa amphipoda tertarik untuk “melukai” kulit remaja, atau mungkin Kanizay sedang berdiri di dekat bangkai ikan yang menarik perhatian makhluk pemakan daging tersebut kala itu.

Menurut Walker-Smith, pinjal ini biasanya melimpah di wilayah tempat insiden terjadi. Dia tidak terkejut ketika ayah Kanizay dapat menangkap begitu banyak pinjal dengan “memancing”nya melalui sepotong daging. Seandainya Kanizay menggerakkan kakinya di dalam air, amphipoda tersebut tidak akan mungkin menempel di kulitnya. Mereka biasanya mengais ikan mati.

Tingkat keparahan cedera Kanizay kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa ia sengaja berdiam diri untuk membantu meringankan rasa sakit pada otot-ototnya. Beberapa peneliti telah berteori bahwa amphipoda melepaskan sebuah anti-koagulan saat menggigit Kanizay, sebuah reaksi yang terkadang terlihat pada gigitan dari lintah dan spesies krustasea lainnya.

Penjelasan Lain

Meskipun kemungkinan pinjal laut adalah pelakunya, keraguan masih saja muncul. Video tersebut hanya membuktikan bahwa pinjal laut bisa sering berada di pantai yang sama di mana Kanizay digigit.

“Kita perlu melihat atau menangkap mereka ketika sedang beraksi menggigit kaki seseorang lagi,” tutur Norenburg.

Baca juga: Spesies Hiu Baru yang Bisa Bersinar Ditemukan

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, professor di University of New South Wales, Alistair Poore, mengungkapkan keraguannya. “Anda bisa menarik perhatian berbagai binatang laut dengan daging mentah,” kata Poore.

Pada tahun 2015, seorang ayah dan anak mengalami luka serupa saat merendam kaki mereka di pantai yang sama, meskipun tidak begitu parah. Seperti Kanizay, mereka mengaku belum merasakan sakit dan menyadari bahwa kaki mereka berdarah setelah meninggalkan air. Saat mengangkat kaki, mereka melihat makhluk kecil seperti kecebong, sifat fisik yang lebih sesuai dengan kutu laut.