Artikel terkait: Ternyata, Air Melimpah di dalam Bulan
Dengan cara yang sama, katanya, bagian dalam bulan kehabisan isotop cahaya dan elemen yang mudah menguap, sehingga harus diperkaya dengan isotop berat. Itu artinya, bagian dalam bulan bersifat kering.
"Saya pikir Rusty Rock sudah lama terlihat sebagai sesuatu yang membuat penasaran. Namun kenyataannya, ini memberi tahu kita sesuatu yang sangat penting tentang interior bulan," kata Day.
"Batu-batu ini adalah hadiah yang selalu memberikan sesuatu, karena setiap kali Anda menggunakan teknik baru, batu-batu tua yang dikumpulkan oleh Buzz Aldrin, Neil Armstrong, Charlie Duke, John Young, dan pelopor astronot Apollo, akan memberikan wawasan indah kepada Anda,” Day menjelaskan.
Namun, wawasan yang telah dipetik Day dari satu artefak bulan justru bertentangan dengan hasil yang baru-baru ini diterbitkan di publikasi lain. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 24 Juli 2017 di Nature Geoscience, para ilmuwan dari Brown University menganalisis deposit kaca yang ditemukan di permukaan bulan. Mereka menyimpulkan bahwa kehadiran air di deposit ini menunjukkan interior bulan yang sebenarnya basah.
Baca juga: Bulan Asing Seukuran Neptunus Ditemukan
Meskipun begitu, Day tetap skeptis pada hasil penelitian tersebut. "Studi mereka mengatakan bahwa semua deposit butiran kaca pada permukaan bulan adalah 'basah', yang merupakan pengamatan besar. Namun, mereka tidak dapat menjelaskan mekanisme pembentukannya," katanya.
Salah satu mahasiswa PhD Day, Carrie McIntosh, saat ini sedang mengerjakan karyanya sendiri tentang butiran kaca dan komposisi simpanannya. "Ke sanalah penelitian kami selanjutnya," kata Day. "Sepertinya ini merupakan langkah logis berikutnya untuk mencoba memecahkan masalah ini."