Ada dua tipe manusia di muka bumi ini: Mereka yang suka makan banyak tapi berat badannya bisa selalu stabil, dan mereka yang cuma makan sesuap nasi saja namun angka di timbangan sudah bergerak hingga dua-tiga digit.
Naik turunnya berat badan salah satunya dipengaruhi oleh metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang lambat membuat seseorang lebih cepat gemuk. Benarkah demikian? Jika ya, adakah cara meningkatkan metabolisme tubuh?
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi saat tubuh mengubah makanan menjadi energi. Keseluruhan proses kimia ini secara berkelanjutan menghasilkan dan membakar energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas, dari bernapas, berpikir, hingga berjalan kaki.
Metabolisme tubuh tidak berhubungan langsung dengan bertambah atau berkurangnya berat badan. Orang yang memiliki berat badan berlebih belum tentu karena metabolismenya lambat. Begitu pun sebaliknya. Tapi, bukan berarti metabolisme tidak berhubungan sama sekali dengan berat badan.
Justru, berat badan yang terus naik terjadi akibat terlalu sering mengalami proses katabolisme – ketika energi dibentuk – dan tanpa melewati anabolisme – saat tubuh harusnya menggunakan energi untuk membangun sel dan jaringan. Sederhananya, hal ini membuat tubuh terus menumpuk energi tanpa menggunakannya.
Namun penyebab naiknya berat badan sebenarnya cukup rumit karena bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, tak hanya kecepatan metabolisme tubuh saja. Timbangan Anda naik bisa jadi disebabkan oleh lingkungan, masalah pada hormon, atau bahkan gangguan tubuh lainnya.
Untuk Anda yang merasa memiliki metabolisme tubuh yang lambat, Anda tidak perlu khawatir. Karena berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai cara meningkatkan metabolisme tubuh Anda.
1. Perbanyak konsumsi protein
Tubuh mencerna protein melalui serangkaian proses yang menuntut energi lebih banyak. Ini berarti tubuh perlu membakar lebih banyak kalori untuk menghasilkan energi yang lebih banyak demi mencerna protein.
Konsumsi makanan tinggi protein bisa Anda jadikan cara meningkatkan tingkat metabolisme tubuh, yang terbukti tiga kali lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan lemak.
Konsumsi protein saat Anda sedang diet juga bisa membantu Anda mengatasi lapar berlebih dan mencegah hilangnya massa otot yang merupakan efek samping dari diet yang Anda lakukan. Makanan yang mengandung protein di antaranya yaitu telur, daging, ikan, kacang almond, dan lain-lain.
2. Minum teh hijau
Berkat kandungan senyawa aktif catechin, teh hijau terbukti dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 4-5 persen. Menurut sebuah penelitian, jika Anda meminum lima cangkir teh hijau setiap hari, Anda bisa meningkatkan pembakaran energi tubuh hingga 90 kalori per hari.
Teh hijau membantu mengubah lemak yang tersimpan dalam tubuh menjadi asam lemak bebas, yang dapat meningkatkan pembakaran lemak sebesar 10-17 persen. Teh hijau juga rendah kalori, sehingga dipercaya baik untuk menurunkan berat badan dan perawatan berat badan. Namun demikian, efeknya terbilang kecil dan hanya mungkin berlaku untuk beberapa orang.
3. Makan makanan pedas
Capsaicin, senyawa yang ditemukan dalam makanan pedas seperti cabai dan lada bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mempertahankan berat badan yang sehat. Meskipun efeknya kecil, namun konsumsi makanan pedas bisa membakar 10 kalori lebih banyak dalam sekali makan.
4. Minum kopi
Sebuah studi menemukan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan metabolisme hingga 3-11%. Namun, manfaat ini lebih memengaruhi orang kurus. Sebuah studi berbeda menemukan bahwa kopi meningkatkan pembakaran lemak sebesar 29% untuk wanita kurus, dan hanya 10% untuk wanita gemuk.
Meski begitu, Anda perlu membatasi konsumsi kafein, setidaknya 400 miligram atau empat cangkir kopi per hari. Khusus untuk ibu hamil, Anda disarankan untuk tidak lebih dari tiga cangkir perhari.
Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul 4 Cara Meningkatkan Metabolisme Agar Mudah Langsing.