Paraskevidekatriaphobia, Ketakutan Terhadap Hari Jumat Tanggal 13

By , Jumat, 13 Oktober 2017 | 11:00 WIB

Menurut Fernsler, ahli numerologi menganggap 12 angka "lengkap". Ada 12 bulan dalam setahun, 12 tanda zodiak, 12 dewa Olympus, 12 pekerja Hercules, 12 suku Israel, dan 12 rasul Yesus.

Fernsler mengatakan, keterkaitan antara angka 13 dengan kesialan karena 13 melampaui kesempurnaan—yang disimbolkan dengan angka 12. Angka 13 kemudian menjadi semacam keganjilan yang menimbulkan keresahan. 

(Baca juga: Tak Tahan Mendengar Tawa? Mungkin Anda Menderita Fobia Ini)

Lalu ada hari Jumat. Bukan hanya Kristus yang disalibkan pada hari itu, namun beberapa ilmuwan Alkitab percaya bahwa Hawa menggoda Adam dengan buah terlarang pada hari Jumat. Mungkin yang paling penting adalah kepercayaan bahwa Habel dibunuh oleh saudaranya Kain/Qabil pada hari Jumat tanggal 13.

Implikasi religius dan angka ini membuat banyak orang, terutama di Amerika dan Eropa, berupaya menghindari aktivitas apa pun saat Jumat tanggal 13 muncul di kalender. Hal ini menyebabkan turunnya transaksi bisnis, penerbangan, pemesanan hotel, pembelian atau penjualan saham, dan lain-lain. 

Mungkinkah penderita paraskevidekatriaphobia disembuhkan?

Seperti banyak fobia yang mungkin pernah Anda dengar—arakhnophobia, agoraphobia, atau claustrophobia, paraskevidekatriaphobia merupakan sesuatu yang dapat diobati. Gejala fisik (panik, teror, detak jantung cepat atau tidak teratur, berkeringat dan gemetar) dan gejala psikologis (takut meski Anda tahu itu irasional, melakukan apapun yang Anda bisa untuk menghindari melakukan apa yang Anda takutkan, melarikan diri dari situasi fobia) semuanya dapat didiagnosis oleh ahli medis.

(Baca juga: 13 Fakta Tentang Friday The 13th)

Pada banyak fobia, terapi desensitisasi—memperlihatkan orang itu perlahan ke hal yang mereka takutkan sampai mereka tidak lagi takut—bisa digunakan, namun dalam kasus paraskevidekatriaphobia, cara itu tidak efektif. 

Sebagai gantinya, seseorang dapat mencoba terapi perilaku kognitif, yang meneliti dan mengubah pemikiran dan perilaku yang berkontribusi terhadap gejala fobia. Dokter mungkin juga meresepkan antidepresan serotonergik atau beta-blocker, yang memperlambat produksi adrenalin, salah satu komponen utama rasa takut, bersamaan dengan perawatan untuk mengatasi fobia Anda.