United Nations)
(Baca juga: Perlukah Kita Takut Dikalahkan oleh Kecerdasan Buatan?)
"Terima kasih sudah mengundang saya di PBB. PBB merupakan salah satu wadah yang merepresentasikan dunia untuk bekerja menyelesaikan sebuah manfaat untuk semuanya. Dan saya di sini untuk menawarkan kalian menciptakan masa depan," ujar Sophie dalam pidato pembukanya.
Pada video berdurasi lebih dari 2 menit tersebut tampak pula Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina J. Mohammed melakukan interaksi dengan Sophie.
"Menurut Anda, apa yang kami lakukan untuk membantu berbagai orang di belahan dunia yang tidak memiliki akses internet atau listrik," tanya Mohammed kepada Sophia di tengah Rapat.
"Masa depan saat ini sudah tersedia. Sayangnya tidak tersebar secara merata. Jika kita lebih cerdas dan fokus pada hasil yang besifat win-win, AI dapat membantu mendistribusikan sumber daya dunia yang ada dengan baik, seperti makanan dan energi," jawab Sophia.
Sebelumnya saat membacakan pidato pembuka, Mohammed memperingatkan bahwa teknologi memiliki sisi selayaknya dua mata pisau.
Di satu sisi, teknologi memiliki potensi besar untuk mempercepat kemajuan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Namun jika tidak dikelola dengan baik teknologi bisa memperburuk ketidaksetaraan yang ada.
"Pengaruh teknologi pada masyarakat kita harus ditentukan oleh tindakan kita, manusia, bukan oleh mesin," katanya.
"Teknologi ada di sini untuk kita jelajahi dan manfaatkan untuk kepentingan semua orang," lanjutnya lagi.
(Baca juga: Bekas Reaktor Nuklir Fukushima Jadi Kuburan Robot)
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Robot Wanita Ini Ikut dan Berbicara di Rapat PBB