(Baca juga: Penemuan Prasasti Baru Memberikan Petunjuk untuk Perjanjian Lama)
Tiruan dari sebuah duplikat
Prasasti asli sebenarnya sudah dihancurkan pada abad 19, tetapi rekaman prasasti termasuk kopiannya bisa ditemukan di kediaman James Mellaart, seorang arkeolog terkenal yang sudah menemukan sejumlah situs kuno semasa hidupnya.
Dari catatan Melaart, diketahui bahwa prasasti tersebut telah ditiru pada tahun 1878 oleh seorang arkeolog bernama Goerges Perrot di Turki. Setelah itu, masyarakat desa menggunakan batu prasasti tersebut untuk membangun sebuah masjid.
Beberapa waktu kemudian, pihak pemerintah Turki melakukan pencarian lokasi desa tersebut dan menemukan tiga prasasti dari lempeng tembaga yang kini telah hilang. Ketiganya belum pernah diberitakan ke publik.
Sementara itu, seorang arkeolog bernama Bahadir Alkim menemukan kembali gambaran dari Perrot dan membuat kopiannya, dan kopiannya tersebut diduplikasi kembali oleh Mellart menjadi dokumen yang kini telah dipecahkan oleh tim Woudhuizen.
(Baca juga: Arkeolog Klaim Temukan Sisa Jasad Sinterklas di Gereja Tua Turki)
Dokumen dari prasasti Luwian yang diterjemahkan oleh tim peneliti. (James Mellaart)
Apakah Prasasti tersebut benar ada?
Live Science, Sabtu (7/10/2017), berbicara dengan sejumlah arkeolog lainnya yang tidak berkaitan dengan penelitian tersebut. Mereka mengungkapkan kekhawatiran bila prasasti tersebut adalah kepalsuan baru.
Pasalnya, sejauh ini belum ada catatan lain, selain milik Mellart, yang bisa menjadi bukti keberadaan prasasti tersebut.
Zangger dan Woudhuizen menimpali pernyataan tersebut dengan menjelaskan bahwa sangat sulit, atau bahkan tidak mungkin bagi Mellaart atau orang lain untuk menciptakan prasasti palsu.
Sebab, prasasti ini sangat panjang dan Mellaart tidak dapat membaca bahasa Luwian atau menulisnya.
Mereka juga menggarisbawahi bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menerjemahkan Luwian hingga tahun 1950-an. Ini berarti Perrot juga tidak memalsukannya.
Meskipun demikian, Zangger berkata bahwa sampai rekaman dari prasasti yang asli ditemukan di kediaman Mellaart, dia pun tidak dapat memastikan apakah itu palsu atau asli.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Berusia 3.200 Tahun, Prasasti Kuno Mengungkap Misteri Manusia Laut