7 Fakta Penting Mangrove yang Harus Anda Ketahui

By , Selasa, 24 Oktober 2017 | 17:00 WIB

Kata mangrove sering terdengar dalam bahasa keseharian kita. Mulai dari fungsinya sebagai pencegah abrasi pantai hingga Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman jenis mangrove yang tinggi, tak jarang terngiang di telinga.

Berikut, 7 fakta menarik seputar mangrove yang perlu anda ketahui.

Asal kata mangrove

Sebagaimana ditulis dalam Buku Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia terbitan Wetlands International-Indonesia Programme, asal kata mangrove memang tidak diketahui secara baku.

Macnae (1968) menyebutkan, kata mangrove perpaduan antara Bahasa Portugis mangue dan Bahasa Inggris. Sementara menurut Mastaller (1997), kata mangrove berasal dari bahasa Melayu kuno mangi-mangi yang digunakan untuk menerangkan marga Avicennia dan digunakan hingga sekarang di Indonesia bagian timur.

Meski beberapa ahli mendefinisikan mangrove dengan berbagai versi, namun pada dasarnya merujuk pada hal yang sama. Tomlinson (1986) dan Wightman (1989) mendefinisikan mangrove sebagai tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut dan juga sebagai komunitas. Mangrove juga didefinisikan sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di pantai tropis dan subtropis yang terlindung (Saenger, dkk, 1983).

Baca juga: Menyelamatkan Delta Kayan Sembakung

Sementara Soerianegara (1987), mendefinisikan hutan mangrove sebagai hutan yang tumbuh pada tanah lumpur aluvial pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut, serta terdiri berbagai jenis pohon Aicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa.

Hal terpenting menurut Wightman (1989) yang lebih penting untuk diketahui pada saat bekerja dengan komunitas mangrove adalah menentukan mana yang termasuk mangrove dan mana yang tidak termasuk mangrove. Dia menyarankan seluruh tumbuhan vaskular yang terdapat di daerah yang dipengaruhi pasang surut termasuk mangrove.

Isitilah mangrove secara umum digunakan juga untuk menunjuk habitat. Dalam beberapa hal, mangrove digunakan untuk merujuk jenis tumbuhan, termasuk jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di pinggiran mangrove seperti formasi Barringtonia dan Pes-caprae.

Mangrove dengan perakarannya yang melindungi area pesisir pantai. (Ridzki R Sigit/Mongabay Indonesia)

Mangrove tumbuh di 124 negara

Mangrove tumbuh di 124 negara tropik dan subtropik dengan luasan di dunia sekitar 15,2 juta hektare. Indonesia bersama empat negara lainnya (Australia, Brasil, Nigeria, dan Mexico) mewakili 48% dari luasan hutan mangrove dunia. Luasan mangrove di Brasil diperkirakan 1,3 juta ha, Nigeria (1,1 juta ha), dan Australia (0,97 juta ha), berdasarkan penelitian Spalding, dkk, tahun 1997.

Satwa juga memanfaatkan hutan mangrove sebagai habitat hidupnya. (Ridzki R Sigit/Mongabay Indonesia)