Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Tidak Seindah Namanya

By , Rabu, 25 Oktober 2017 | 14:00 WIB

Bagaimana pengobatan bagi penderita sindrom sleeping beauty?

Dibandingkan dengan terapi obat, pendampingan dan penanganan di rumah saat episode sindrom muncul jauh lebih ditekankan. Beberapa jenis obat dapat dikonsumsi tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut melainkan hanya mengurangi gejala-gejalanya.

Obat-obatan yang berupa stimulan seperti amfetamin, methylphenidate, dan modafinil dapat digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebihan yang ditimbulkan. Tetapi jenis obat-obatan tersebut dapat meningkatkan iritabilitas penderita dan tidak berpengaruh untuk mengurangi abnormalitas kemampuan kognitif yang terjadi saat episode berlangsung.

Baca juga: Sindrom Rapunzel, Ketika Hairball Terjebak dalam Perut

Karena itu, pengawasan dan penanganan di rumah selama episode terjadi sangatlah penting. Penderita akan mengalami kesulitan mengurus dirinya sendiri sehingga bantuan orang lain sangatlah dibutuhkan.

Setelah satu episode berakhir, penderita biasanya tidak akan mengingat apa yang terjadi selama episode sindrom berlangsung. Biasanya episode-episode sindrom ini lama kelamaan akan berkurang durasi dan intensitasnya. Proses ini dapat berlangsung selama 8 hingga 12 tahun lamanya.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Orang Tidur Sangat Lama.