Astronom: Tuhan Ada di Luar Ruang dan Waktu, Jangan Takut Pengetahuan

By , Jumat, 27 Oktober 2017 | 19:00 WIB

Gabriele Gionti, S.J. sebagai pimpinan penyelenggara konferensi mengungkapkan, istilah "awal mula" alam semesta berbeda dengan "asal-usul".

"Awal mula alam semesta adalah pertanyaan ilmiah, bisa diprediksi secara tepat kapan bermula. Namun asal usul alam semesta adalah pertanyaan teologis," jelasnya.

Consolmagno menuturkan, "Tuhan bukan pencapaian sains, tetapi sesuatu yang kita asumsikan sejak awal. Saya takut akan Tuhan yang bisa dibuktikan sains sebab saya tahu sains saya tak memercayainya."

"Seorang ateis bisa mengasumsikan yang berbeda, punya pandangan berbeda dengan alam semesta. Namun kita bisa berbicara dan belajar satu sama lain. Pencapaian kebenaran menyatukan kita," imbuhnya.

Sejarah membuktikan, gereja dan banyak lembaga agama membantu kegiatan ilmiah. Oxford University sebagai universitas terbaik di dunia misalnya, didirikan oleh seorang agamawan.

Consolmagno mengatakan, sains dan agama rival. "Jika pun ada persaingan, maka itu persaingan antar saudara," imbuhnya.

"Adalah sebuah tindakan kriminal melawan sains berpikir bahwa hanya para ateis yang bisa melakukannya. Sebab, jika itu benar, maka akan ada banyak ilmuwan terbaik yang tereliminasi," katanya.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Astronom: Tuhan Ada di Luar Ruang dan Waktu, Jangan Takut Pengetahuan