Konsep Eksplorasi Justru Bermula dari Ide yang Sederhana

By , Selasa, 25 Oktober 2016 | 11:30 WIB

Saya terkejut saat dapat informasi dari Darmawan Budi Prihanto, Lead Operation G&G Pertamina Hulu Energi. 

Dengan kalem, Darmi, begitu dia biasa disapa, mengabarkan, “Ada info terbaru nih, di lokasi yang akan kita datangin nanti sudah dikeruk.” 

Trus bagaimana, mas?” tanya saya.

“Wah, mesti siap-siap nyari bahan lagi nih!” sahut Arieffian Eko Kurniawan, ahli geologi Pertamina Hulu Energi, tertawa. Kebetulan, Fian, sapaan akrabnya, terlibat obrolan menarik dengan saya dan Darmi.

Fian melanjutkan, “ya seperti gitu. Seperti kemarin, sebulan kita gak datang, ternyata udah ada bukaan baru dan yang kita lihat sebelumnya sudah hilang. Gak papa kok. Jadi bisa ada yang baru. Malahan lebih bagus.” ujarnya.

Diskusi dalam kegiatan lapangan selalu berlangsung menarik. Sebab, dalam perbincangan ini melibatkan ahli geosains senior dan yunior yang akan menghasilkan ragam kesimpulan awal. (Yul Prasetyo)

Saya memang sedang menggali informasi dalam penjelajahan bersama rombongan besar tim eksplorasi Pertamina Hulu Energi yang bertajuk "Unravel Petroleum System of Rembang Zone" yang berlangsung pada 23 – 26 Oktober, di wilayah Blora, Rembang, Cepu dan sekitarnya.

Saat hari kedua menjelajah, saya berkesempatan melemparkan sejumlah pertanyaan kepada Budi Tamtomo VP Exploration Operation & Asset Management Pertamina Hulu Energi. Ahli geosains senior ini menjawabnya dengan lugas. 

Dalam kegiatan lapangan, para ahli ilmu bumi selalu melakukan diskusi yang menarik untuk membahas hasil observasi. Di sinilah terjadi perbincangan menarik antara ahli senior dan yunior dalam menyampaikan pandangannya. (Yul Prasetyo)

Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan fieldwork ini?

Awal mulanya biasanya yang namanya fieldwork kami selalu menggunakan konsultan. Nah kami, manajemen, melihat bahwa sebetulnya kita sendiri bisa berlaku sebagai konsultan, hanya belum pernah dicoba. Pada waktu kita lakukan pertamakali, banyak keraguan yang dialami adik-adik kita di eksplorasi. Tapi terus kami dorong. Karena kami lihat banyak adik-adik kita yang studinya sudah sampai jenjang S2. Jadi pada waktu itu kami yakin pasti bisa.

Pada fieldwork pertama, permasalahan difokuskan pada hal hal yang sifatnya tidak rumit. Karena untuk bisa memulai sesuatu biasanya harus diawali dengan sesuatu yang paling sederhana. Hingga akhirnya kami bisa lakukan sampai yang ke-4 saat ini.

Dalam kegiatan observasi lapangan, ahli geosains menggunakan alat geofisika untuk memperkuat data yang diambil dari alam sekitar. (Yul Prasetyo)

Pada pertama kali berjalan, saya melihat persiapan mereka sangat luar biasa, terutama persiapan dari sisi teknikalnya. Kami yakin, kesulitan yang akan ditemui hanya saat mengawalinya saja. Tetapi jika sudah berjalan di lapangan, masing-masing akan menampilkan talenta dan keilmuannya. Kami melihat tiap peserta memiliki fokus yang spesifik. Ada yg ahli struktur, stratigrafi, dan sebagainya.

Setelah acara selesai, dan kami lakukan evaluasi, kami melihat bahwa adik-adik ini mempunyai keberanian. Dari situlah lalu kami lanjutkan dengan yang kedua dan ketiga. Nah baru yang ke-5 kali ini ada ide yang agak berbeda. Perbedaannya adalah karena temanya diangkat dari kasus kasus yang sedang kita alami di pekerjaan kita sehari hari. Jadi kegiatan ini sebenarnya merefleksikan kegiatan kita sehari hari. Di pelaksanaan yang ke-5 ini sudah berani mengusulkan berdasarkan kasus yang ditemui di lapangan. Lalu ide tersebut kami akomodir.

Di wilayah Sitirejo, terdapat aktivitas penambangan pasir yang dapat menghilangkan bukit di sekelilingnya. Perbukitan ini menjadi bagian penting dalam kegiatan lapangan ahli ilmu bumi dalam menyingkap tabir masa silam. (Yul Prasetyo)
!break!
Di Sitirejo, ahli geosains mengamati batuan yang ada. Di tempat ini, terdapat kegiatan penambangan jenis galian C. Bukan hanya melakukan observasi, ahli geosains pun mesti mahir menggunakan alat geofisika untuk menyingkap tabir masa silam. (Yul Prasetyo)

Adakah perbedaan antara pelaksanaan sendiri dengan saat dibantu jasa konsultan?

Untuk pelaksanaannya sendiri sama ya. Yang membedakan, kalau menggunakan jasa konsultan yang jadi tambah pinter ya konsultannya. Yang lainnya dari jauh dengerin pakai payung, lalu cerita dan foto-foto. Nah kalau seperti sekarang semuanya aktif. Saya melihat penyelenggaraan yang ke-5 ini lebih profesional. Dan sekarang semua panitianya bergantian. Jadi sekarang sudah hebat hebat. Sampai kita punya pemikiran untuk melakukan ini bagi teman teman non eksplorasionis. Eksplorasionis ini kan hanya sebagian dari sistem. Banyak teman teman kita dari non teknis seringkali menanyakan hal hal yang berkaitan dengan pekerjaan eksplorasi kami. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan mereka dapat lebih memahami bagaimana proses dan kebutuhan kebutuhan dalam suatu kegiatan eksplorasi.

Jadi diharapkan tiap-tiap bagian ada perwakilannya. Dari finance, legal dan macam macam. Waktu kami di Prabumulih kami juga pernah lakukan seperti ini. Contohnya kita ambil tidak yang sulit sulit. Yang gampang sekali dicerna. Hasilnya sangat luar biasa. Selain mereka bisa refreshing. Kita juga bisa menjelaskan histori dari bentuk (bebatuan). Yang terjadi seperti ini bukan suatu kebetulan, melainkan melalui proses geologi yang secara rinci bisa dijelaskan runut. Dengan kondisi yang terlihat sudah tidak karuan, ternyata kalau di rekonstruksikan menjadi suatu karya yang luar biasa dan bisa diceritakan.

Di Situs Paciran, Jawa Timur, ahli geologi dan geofisika mengamati batu karang besar, yang menjadi reservoir minyak dan gas bumi. Namun, mereka harus menelitinya lebih jauh melalui penelitian mendalam. (Yul Prasetyo)

Karena pemahaman seperti ini tidak bisa dipaksakan langsung. Paling tidak pemahaman dasarnya saja dulu. Jadi nanti jika ada permintaan-permintaan yang terkait eksplorasi mereka bisa mengerti. Jadi kita memperkenalkannya tidak serta merta langsung besar, tapi satu persatu. Pada penyelenggaraan yang ke-5 ini sudah mengarah pada permasalahan yang dihadapi kemudian sama-sama kita pecahkan. Kalau dulu pemahaman materinya saja, bicara mengenai batu pasir, gamping, stratigrafinya bagaimana. Memang jadi akan ada budget khusus, seperti penggunaan alat geofisika yang kita lihat tadi, tentunya ada budget ekstra. Tapi di sini saya menemukan suatu konsep eksplorasi yang baru dengan melakukan hal sederhana itu (alat geofisika). 

!break!
Pemakaian alat geofisika untuk menunjang penelitian dan kegiatan lapangan para ahli imu bumi. (Yul Prasetyo)

Jadi penggunaan alat geofisika baru kali ini ya digunakan? 

Iya baru kali ini menggunakan. Ya itu tadi, karena yang kali ini sudah ada tujuannya, yakni dengan adanya kasus yang diajukan. Jadi, adik-adik ini luar biasa menurut saya. Selain mereka bekerja, mereka juga merekam dan menganalisa. Jika pekerjaan ini digabungkan dalam sebuah fieldwork maka akan ada nilai positifnya. Karena habis ini barangkali kita akan konsepkan. Penemuan kita disini bukan sesuatu yang kecil. Ini bisa mengubah (cekungan) Jawa Timur menjadi sesuatu yang besar. Hanya dengan kegiatan seperti tadi itu. Saya sangat appreciate. Luar biasa. 

Pemilihan penggunaan alat geofisika berdasarkan apa? 

Banyak sekali permasalahan yang kita hadapi pada waktu kita menentukan lokasi. Ada di sebelah mana? Di kedalaman berapa? Yang bisa jawab hanya dengan menggunakan metode gravity. Beberapa tahun lalu, tahun 2015, kami melakukan studi regional di Cekungan Tarakan. Di situ baru pertama kali kami menggunakan metode gravity. Saya lakukan survei, kemudian hasil dari survei itu menghasilkan konsep eksplorasi yang baru di cekungan Kalimantan Utara. Sehingga ketika kita mengusulkan pengeboran di sana kita menemukan cekungan yang besar sekali. Jadi kami sudah mempunyai referensi. Namun referensi yang dimiliki kan masih bersifat global. Nah kalo ini kan lokal. Tapi yang lokal ini bisa diglobalkan. Habis ini kita buat suatu projek untuk cekungan Jawa Timur Utara. Saya optimis kita akan menemukan jebakan-jebakan minyak yang sebelumnya kita tidak berani ngebor.

Jadi, memang yang ke-5 ini menurut kami adik-adik sudah sangat konfiden. Kami manajemen mendorong mereka. Selain bisa refreshing, fieldwork ini juga mendapatkan peluang eksplorasi yang menurut kami besar sekali. Karena habis ini pasti kita bisa menemukan di Jawa Timur. Kadang-kadang konsep eksplorasi itu dimulai bukan dari sesuatu yang besar. Dari ide-ide sederhana jika diaplikasikan dalam suatu pola perencanaan yang matang akan memberikan hasil besar. Bukti-bukti di sekitarnya banyak sekali, hanya tidak berani masuk. Khawatir seperti di Sidoarjo sana. Akhirnya semuanya jadi berhenti. Nah, dengan metode seperti ini tadi, nampaknya bisa menjawab permasalahan itu.

!break!
Di wilayah Paciran, Rembang, Jawa Tengah, ahli geosains bisa mempelajari fenomena pembentukan gua dan sungai bawah tanah yang terbentuk karena proses karstifikasi. (Yul Prasetyo)

Selama mengikuti kegiatan fieldwork ini saya melihat peserta sangat aktif terlibat. Diskusi yang berlangsungpun terjadi spontan tanpa memandang posisi. Bagaimana membentuk environment seperti ini? 

Memang kita, manajemen, sejak awal sudah membuat suatu statement. Usahakan hubungan jangan terlalu kaku. Apalagi ketika sudah bicara secara teknis, semua akan kita tinggalkan, dan saya pikir adik-adik ini juga tidak segan-segan jika mereka punya konsep, debatnya akan luar biasa sekali. Secara keilmuan kita akan open mind-lah, sehingga talenta dari masing-masing geoscientist akan keluar. Jadi, kita buka sebebas-bebasnya untuk bereksplorasi dan berdikusi. Karena di dunia eksplorasi ya harus begitu. Di perusahaan seperti kami ini, oil company, satu-satunya yang diharapkan ya dari eksplorasi itu. Kalau eksplorasi tidak ada yang ditemukan, ya tidak ada yang digantikan. Ya sudah, dying company saja.

Harga minyak yang rendah saat ini apakah berpengaruh pada dunia eksplorasi?

Sebetulnya saat ini adalah saat yang tepat untuk lakukan eksplorasi. Karena pada saat ini harga harga kebutuhan untuk peralatan, jasa dan sebagainya lagi murah. Ongkos produksi jadi lebih murah. Artinya kita harus bisa meyakinkan ke manajemen bahwa ini saatnya kita melakukan eksplorasi. Nanti saat harga minyak sudah naik, kita sudah menyiapkan cadangan-cadangan baru.

Berapa lama persiapan dalam proses eksplorasi

Untuk blok baru kami diberi waktu 3 tahun. Melakukan studi, survei seismik, melakukan pengeboran. Pengalaman kami yang di blok-blok baru itu memakan waktu kurang lebih 5 tahun. Mulai dari awal. Tahun ke-2 paling cepat bisa ngebor. Tahun ke-3 bisa tambah sumur dengan seismik. lalu Tapi, rata rata kita bicara akselerasi ya sekitar 5 tahun. Paling cepat ya.

Buat para ahli geologi, batuan tak sekadar punya kisah masa lalu yang menantang. Batuan yang mereka jumpai di lapangan bisa menyingkap tabir rahasia masa silam untuk menyejahterakan generasi masa depan. (Yul Prasetyo)
!break!
Selain melakukan observasi lapangan dan membaca tanda alam yang masih ada, ahli geosains melakukan kajian dan diskusi lapangan. Selain itu, mereka juga mengambil percontoh untuk melakukan uji laboratorium. Di Desa Paciran, yang berada di dekat Blora, Jawa Tengah, ahli geosains memelajari formasi pembentukan gua dan sungai bawah tanah. (Yul Prasetyo)

Kembali ke kegiatan fieldwork, seberapa pentingkah kegiatan ini?

Penting sekali karena ini merupakan pemahaman detail dari konsep-konsep yang kita bicarakan di kantor. Kalau kita bicara konsep di kantor kan kita tidak melihat. Rasa memiliki atau rasa eksplorasi itu berbeda. Dalam fieldwork, begitu kita ngomongin suatu lapisan, langsung kita tes, batu pasir bersifat loose atau lepas, tidak consolidate, seperti apa bentuknya. Kalau kita berbicara mengenai sistem delta, seperti apa sih di lapangan. Jadi dengan kita memahami barangnya, beda sekali. Bisa membantu kita dalam membayangkan objek yang kita baca dari teori-teori. Menurut saya kegiatan ini untuk seorang eksplorasionis bisa dilakukan berulang-ulang. Semakin banyak kita melakukan pengamatan di lapangan, akan memberikan pemahaman langsung pada data. Jadi sudah langsung bisa dibayangkan.

Harapan ke depannya atas kegiatan ini?

Harapan kami bahwa kegiatan ini bisa terus berlanjut. Kemudian adik-adik memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Terhadap keilmuannya. Kemudian akan ditemukannya cadangan-cadangan migas yang baru sehingga bisa menggantikan yang sekarang ini diambil.