Merencanakan liburan dengan bantuan teknologi akan semakin banyak dilakukan (Ipopba/Thinkstock)
Gerbang rumah 'Tiongkok Kecil Heritage' yang bergaya Fujian. Rumah berarsitektur Cina-Hindia itu milik Rudy Hartono. Sejak Lasem bergairah mengembangkan wisata, Rudy membukanya untuk pejalan yang ingin bermalam dengan suasana pecinan lawas. (Feri Latief)
Meskipun dapat memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan kepercayaan diri ketika bepergian, tetapi banyak orang yang masih enggan melakukan solo traveling. (smartertravel.com)
Kemerlap lampu yang terpasang di wahana sepeda Alun-Alun Kidul ini menarik wisatawan untuk menyewa dan mengendarainya (28/5/2016). (Rahmad Azhar/National Geographic Indonesia)
Pantai Parang Kusumo. Mengunjungi tempat ini seakan berwisata ke gurun pasir yang mustahil ada di Indonesia. (Gregorius Bhisma Adinaya)
Hidup seperti penduduk setempat
Pada tahun 2018, rumah sewa akan sangat populer. Tidak hanya bagi wisatawan yang ingin menginap, tapi juga pemilik rumah yang berpikir untuk mengundang orang lain menginap di tempat tinggal mereka. Satu dari tiga wisatawan (33%) mengatakan bahwa mereka lebih suka tinggal di holiday rental (rumah liburan atau apartemen) daripada di hotel dan satu dari lima (21%) mempertimbangkan untuk mendaftarkan rumah mereka di situs akomodasi perjalanan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia Tahun 2017
Wisatawan tertarik untuk memiliki pengalaman lokal dan hendak mencari tuan rumah yang memiliki pengetahuan luas. Responden mengungkapkan, penting bagi tuan rumah mereka untuk memiliki pengetahuan lokal yang memadai tentang makanan lokal dan tempat untuk dikunjungi. Meski demikian, wisatawan juga menginginkan fleksibilitas untuk berinteraksi dengan tuan rumah dan tetap memiliki privasi. .