7 Spesies Serangga Raksasa Baru Sangatlah Agresif

By , Kamis, 9 November 2017 | 19:00 WIB

Meskipun monogami merupakan kasus langka pada serangga, bukan berarti bahwa hal tersebut tidak pernah terjadi. Misalnya, beberapa kumbang bersatu untuk merawat anak-anak mereka.

Tonggeret raksasa ini (foto, spesies yang sebelumnya dikenal dengan C. grandidieri) tinggal di hutan kering Madagaskar, yang belum dipelajari secara intensif oleh ahli entomologi. (George Beccaloni)

Rekan penulis studi, Mustafa Ünal, dari Abant ?zzet Baysal Üniversitesi di Turki mencatat bahwa dengan penjagaan pasangan, si jantan berusaha menjamin kesuksesan reproduksinya sendiri sambil mencegah jantan lain memperoleh akses terhadap pasangan mereka. "Perilaku ini jelas tidak biasa pada kelompok serangga primitif ini,” ucapnya.

Kedua ahli sepakat bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti menentukan apakah si jantan mengikuti betina di luar tempat bernaung mereka.

Hutan Kering dalam Bahaya

 

Foto close up C. grandidieri, spesies tonggeret raksasa yang sebelumnya teridentifikasi di Madagaskar. (George Beccaloni)

Tampak aneh bahwa sains sekarang hanya mengenali serangga besar dalam konteks seperti itu. Hal ini sebagian disebabkan karena ahli entomologi telah berfokus pada hutan hujan di negara tersebut, dan bukan hutan kering yang menutupi sebagian besar Madagaskar.

"Ini memalukan, karena hutan kering justru lebih tidak biasa dan istimewa. Namun sedikit orang yang tahu tentang hutan kering dan ancaman besar yang dihadapi," kata Beccaloni.

Spesimen salah satu spesies baru, M. desutterae. (Mustafa Ünal)

"Beberapa habitat ini, seperti hutan yang berduri, tidak seperti planet lain, dengan pohon baobab, sukulen yang spektakuler, dan pohon gurita,” tambahnya.

Beccaloni juga mengungkapkan, hutan dapat menyusut karena aktivitas manusia, seperti penggundulan hutan.

"Mengingat betapa terancamnya habitat Madagaskar, penting untuk mendokumentasikan semua spesies di sana sebelum mereka menghilang."