Beberapa Binatang Kecil Ini Hidup di Tempat Tak Wajar, Dari Perut Kuda Hingga Wajah Manusia

By , Jumat, 17 November 2017 | 16:00 WIB

Pada pertemuan tahunan Entomological Society of America, kami bertanya kepada para ahli mengenai serangga kecil yang hidup di berbagai tempat yang tidak lazim.

Botfly kuda, misalnya, adalah hama berbahaya yang larvanya hidup di perut kuda. Makhluk ini menempel pada lapisan perut dengan lekuk mulut menyerupai kait dan melewati saluran pencernaan kuda.

"Ini adalah masalah yang sangat serius untuk ditangani. Hal ini dapat menimbulkan penyakit yang cukup parah, seperti gigi longgar, kolik, dan borok,” kata Susan Weller, presiden ESA sekaligus ahli entomologi di University of Minnesota.

Kupu-kupu Alcon Biru

Ulat dari kupu-kupu indah ini adalah momok dari dunia serangga. Ulat tersebut menyelinap ke sarang spesies lain dan menumpang hidup tanpa “ketahuan”. Beberapa ulat di familia Lycaenidae menyerang sarang dan menyamar menjadi larva semut.

Semut Myrmica merawat larva kupu-kupu Alcon biru "penyelinap". (Darlyne A. Murawski, National Geographic Creative)

"Mereka menipu semut agar mengira mereka salah satunya. Mereka juga memakan bayi semut hingga mereka menjadi kepompong,” ujar Felix Sperling, ahli entomologi di University of Alberta. Larva-larva penyelinap tersebut mendapatkan makanan gratis sekaligus mendapatkan teman yang aman untuk tumbuh dan berkembang.

Beberapa spesies, seperti ulat Alcon biru, memasuki sarang semut Myrmica dan mengeluarkan cairan manis dan diinginkan, yang membuat semut-semut tersebut memberikan larva mereka sendiri sebagai makanan ulat.

Hiperparasit

Judie Bronstein, ahli ekologi di University of Arizona, mengungkapkan bahwa ada serangga kecil yang justru hidup di dalam tubuh parasit. Kondisi itu disebut hiperparasit, yang mana parasite hidup pada parasit lain.

Kupu-kupu putih kubis (gambar di Eropa) sangat rentan terhadap tawon parasit. (Cisca Castelijns, Nis, Minden Pictures, National Geographic Creative)

Ulat kupu-kupu putih pada kubis, misalnya, diparasit oleh dua jenis tawon yang berbeda, yang kemudian diparasit oleh tawon yang sama sekali berbeda.

Lalat Alkali

Ikan tidak dapat bertahan di Danau Mono, California. Danau tersebut memiliki tingkat keasinan dua sampai tiga kali lebih asin daripada samudera. Di satu sisi, danau itu adalah rumah bagi lalat alkali pemakan alga.