Unik, Laba-laba Ini Memiliki Jam Biologis Tercepat di Dunia

By , Senin, 20 November 2017 | 10:00 WIB

Manusia memiliki jam biologis pada otak mereka. Setiap hari, ada pasang surut hormon yang memaksa kita untuk tidur dan bangun. Jam ini mengikuti 24 jam rotasi bumi.

Selain manusia, sebagian besar ritme sirkadian (perputaran waktu dalam satu hari, red) makhluk hidup lain juga 24 jam. Namun, hal itu tidak berlaku untuk semua makhluk hidup.

Dirangkum dari Washington Post pada 14 November 2017, belum lama ini, ahli biologi menemukan penyimpangan ritme sirkadian di dalam hutan. Mereka menemukan tiga laba-laba jenis Cyclosa yang memiliki siklus hidup dalam sehari hanya 17 sampai 19 jam saja.

"Kami menemukan periode terpendek. Kami menduga pasti ada beberapa fleksibilitas aneh dalam jam laba-laba yang menyebabkan hal ini terjadi. Ini gila," ujar Darrell Moore, ahli neurobiologi yang mempelajari invertebrata dari East Tennessee State University dalam presentasi di konferensi Society for Neuroscience di Washington, Amerika Serikat.

Sama seperti kita, para ilmuwan menemukan bahwa paparan cahaya mengatur ulang jam laba-laba ini. Namun, laba-laba ini mengalami pergeseran jam yang sangat jauh dari normal.

Natalia Toporikova, profesor biologi dari Universitas Lee, Virginia, dan seorang koleganya dalam penelitian ini menyebut hewan ini sebagai "laba-laba tanpa jet lag". Pasalnya, hewan ini bisa melewatkan lima zona waktu sekaligus, tetapi sama sekali tidak terganggu kehidupannya.

Sebetulnya, Moore sedang menyelidiki apa yang membuat laba-laba ini bisa memiliki dua siklus waktu ketika dia menemukan ritme sirkadian Cyclosa yang begitu pendek.

Sama seperti anggota keluarga Araneidae lainnya, laba-laba ini juga membuat jaring melingkar. Namun, Cyclosa juga membangun semacam puing atau reruntuhan berisi serangga mati, kotoran, dan sampah daun di tengah jaring.

Baca juga: Spesies Laba-laba yang "Menghidupkan" Pikachu di Dunia Nyata

Pada siang hari, mereka akan bersembunyi di tengah puing-puing itu dan tidak bergerak untuk menghindari pemangsa. Mereka kemudian akan bangun pada malam hari dan menjadi sangat aktif dalam memperbaiki jaring dan membersihkan sampah selama tiga sampai lima jam sebelum matahari terbit.

Para ahli biologi menangkap laba-laba liar untuk dibawa ke laboratorium dan memasukkan mereka ke dalam tabung transparan. Di ujung setiap tabung, diberi sensor infra merah. Setiap kali laba-laba melewati sensor itu, mereka akan jatuh.

Cara inilah yang dipakai para ilmuwan untuk mengukur kapan laba-laba aktif dan beristirahat selama siklus cahaya normal.

Beberapa hari kemudian, peneliti memasukkan laba-laba dalam kegelapan selama berminggu-minggu.