Salju Tabir Surya di Planet Kepler-13Ab

By , Selasa, 21 November 2017 | 10:00 WIB

Titanium Oksida atau titania di Bumi biasanya digunakan sebagai bahan pembuat cat, krim tabir surya, atau pewarna makanan.

Salju titanium oksida atau salju tabir surya ini ditemukan turun di area malam abadi di planet Kepler-13Ab. Uniknya, tabir surya yang ada di area malam ini tidak tampak di area siang yang selalu menerima cahaya bintang. Jadi, kalau ada penjelajah yang singgah, sebaiknya kumpulkan tabir surya di sisi malam untuk digunakan di sisi siang.

(Baca juga: Astronom Temukan Planet Hitam Legam Pelahap Cahaya)

Para astronom yang mengamati Kepler-13Ab ini memang bukan mencari tabir surya di planet asing. Yang mereka lakukan adalah mempelajari atmosfer dan menemukan atmosfer yang semakin dingin seiring bertambahnya ketinggian. Ini adalah kondisi atmosfer yang normal tapi tidak normal untuk planet – planet Jupiter panas.

Pada planet Jupiter panas, seharusnya terjadi pembalikan temperatur sehingga semakin tinggi atmosfer, temperatur juga semakin meningkat. Agar terjadi pembalikan temperatur, butuh molekul gas penyerap yang kuat yang bisa meningkatkan opasitas thermal untuk mencegah pendinginan pada atmosfer. Molekul gas yang jadi pemicu pembalikan temperatur ini adalah titanium oksida dan vanadium oksida. Kedua molekul ini akan jadi gas pada temperatur minimum 1800 K.

Singkatnya, pada planet Jupiter panas, titanium oksida berfungsi untuk menyerap cahaya dan memancarkannya kembali sebagai panas. Karena itu, semakin tinggi atmosfer maka temperaturnys akan semakin hangat.

Hasil pengamatan para astronom juga memperlihatkan tidak ada bukti kuat yang menjadi petunjuk terjadinya pembalikan temperatur pada planet Jupiter panas yang sisi siangnya lebih dingin dari 2500 K.

Jika tidak ada pembalikan temperatur yang bisa diamati pada sisi siang, maka artinya gas titanium oksida yang pada umumnya ditemukan di planet Jupiter panas sudah tidak ada lagi di atmosfer. Dengan demikian, tidak ada gas yang bisa menghalangi terjadinya pendinginan.

Misteri Hilangnya Pembentuk Tabir Surya

Tapi, bagaimana titanium oksida aka si bahan tabir surya menghilang ini yang jadi pertanyaan. Akibatnya, temperatur atmosfer jadi semakin dingin seiring bertambahnya ketinggian.

Diperkirakan titanium oksida menghilang dari sisi siang akibat disapu angin kencang yang membawa gas tersebut ke area sekitarnya. Akibatnya, titanium oksida berkondensasi menjadi serpihan kristal yang membentuk awan.

Planet Kepler-13Ab diketahui juga memiliki gaya tarik yang sangat kuat. Gravitasinya enam kali lebih besar dari Jupiter atau ~ 148,7 m/det2. Kalau dibandingkan dengan Bumi, gravitasi planet Kepler-13Ab itu ~15 kali lebih kuat. Gaya tarik yang sedemikian besar menyebabkan gas titanium oksida di atmosfer teratas ditarik turun dan terperangkap di lapisan atmosfer terendah.