Ternyata Ini Penyebab Kemacetan Tanpa Alasan yang Sering Terjadi di Jalan Raya

By , Rabu, 22 November 2017 | 10:00 WIB

Berdasarkan model-model di atas, dapat dilihat bahwa kemacetan lebih sering terjadi ketika para pengemudi berusaha menyetir secepat mungkin dan mengerem agar tidak menabrak mobil di depannya.

Oleh karena itu, Seibold pun berpendapat bahwa kemacetan dapat dihindari apabila pengemudi bisa mengantisipasi kepadatan lalu lintas di depan mereka, kemudian mengurangi kecepatan dan menyisakan jarak yang cukup dengan mobil di depan mereka, tanpa harus melakukan pengereman.

Berthold Horn, seorang ilmuwan komputer MIT, juga memiliki pendapat yang sama dengan Seibold. "Cobalah mengemudi sehingga Anda berada di posisi tengah antara mobil di depan dan di belakang Anda. Hal ini akan membantu Anda menghindari pengereman mendadak bila memungkinkan," katanya dikutip dari Vox.

Artikel terkait: Hindari Kemacetan, 'Plato' Prediksi Jumlah Kendaraan

Meski demikian, Seibold juga mengingatkan bahwa perilaku mengemudi tersebut tidak serta merta langsung menghilangkan kemacetan hantu. Apabila jumlah kendaraan sudah terlalu, kemacetan hantu akan tetap terbentuk walaupun para pengemudi telah mengantisipasinya.

Solusi yang lebih inovatif, kata Seibold, adalah mencontoh peraturan batas kecepatan yang telah digunakan di beberapa daerah di Amerika Serikat. Peraturan ini bisa secara efektif mengurangi kemacetan saat hendak masuk ke area padat lalu lintas, dan memecah gelombang kemacetan hantu.

Pada akhirnya, Seibold menemukan bahwa solusi yang paling komprehensif di masa depan adalah mobil pintar (self-driving). Alasannya, teknologi mobil tersebut lebih bisa mengendalikan kecepatan mereka dan mengakses data mengenai kecepatan lalu lintas di jalan, sehingga lebih efektif dalam mengantisipasi kemacetan daripada manusia. 

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.