Inilah Negara yang Paling Jarang Dikunjungi di Eropa

By , Kamis, 23 November 2017 | 18:00 WIB

Menurut United Nations World Tourism Organization, Eropa dianggap menarik lebih banyak wisatawan internasional daripada wilayah lain di dunia. Secara mengejutkan, 616 juta orang telah mengunjungi benua itu tahun lalu dengan berbagai destinasi yang dipilih. Masing-masing menawarkan sejarah, daya kreativitas, dan lanskap epik yang menarik perhatian.

Sejauh ini, Perancis telah menjadi destinasi utama para pelancong di Eropa. Namun, bagaimana dengan negara-negara lainnya?

Berada di atas tebing yang dikelilingi oleh hamparan pemandangan Italia, negara kecil bernama San Marino memegang gelar sebagai negara yang paling jarang dikunjungi di Eropa, dengan luas 23,6 mil persegi. Inilah sebabnya mengapa pelancong harus mengunjungi negara super kecil ini.

Kota tua bersejarah San Marino yang mempertahankan pesona abad pertengahan. (Flavio Vallenari, Getty Images)

Untuk Penggemar Sejarah

Didirikan pada abad keempat dan menjadi salah satu republik tertua di dunia, San Marino bertahan dari saat negara-negara kota berkembang di seluruh Eropa—sebuah tahap kritis untuk mengembangkan model demokrasi di seluruh dunia. Ibukota dari negara ini juga bernama San Marino, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang dihiasi oleh tiga benteng mengesankan, sebagai bukti masa lalu yang penuh dengan pergolakan.

Untuk Penggemar Lanskap Epik

Gunung Titano, bagian dari jajaran Apennine, mendominasi pemandangan San Marino yang dikelilingi oleh Italia, dengan lanskap yang jelas sampai ke Laut Adriatik. Batu tua di lereng tampak menawarkan tempat untuk menikmati bentangan hijau pemandangan yang ada di bawahnya. Naiklah gondola dari kota Borgo Maggiore ke pusat bersejarah untuk menikmati pemandangan Italia yang menyapu ke segala arah.

Untuk Pencinta Makanan

Semua aturan makanan Italia utara juga berlaku di sini, dengan tradisi yang kuat dalam pembuatan kue. Makanan laut, hidangan pasta, dan daging yang berat menyeimbangkan kesegaran dan modernitas dengan bahan-bahan lokal.

Daerah ini memiliki hidangan favorit yang disebut piada, mirip dengan piadina dari wilayah Emilia-Romagna di Italia. Selain itu, jangan lupa anggurnya: San Marino menghasilkan anggur selama hampir dua ribu tahun, mengawetkan botol anggur di gua-gua untuk suhu optimal.

Untuk Penggemar Arsitektur

Pengunjung dapat menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan menyusuri ibukota yang bersejarah tersebut, layaknya mengunjungi museum. Ada rumah biara pada abad ke 14 dan 16, Teater Titano pada abad ke-18, dan sebuah basilika neoklasik yang dibangun pada abad ke-19. Di tengah kota, terdapat Palazzo Pubblico dan Florence's Palazzo Vecchio yang memiliki gaya arsitektur yang mempesona.

Untuk yang Hobi Belanja

Kebijakan bebas pajak San Marino membuat belanja di negara tersebut lebih murah daripada Italia atau di daerah lain. Keramik modern abad pertengahan dapat menjadi pilihan yang patut diperhitungkan oleh para kolektor. Selain itu, perangko-perangko akhir abad ke-19 yang dahulu hanya digunakan di dalam batas negara bagian juga sayang untuk dilewatkan.

Untuk Pelancong Harian

San Marino mungkin bukan anggota Uni Eropa, tetapi ia dapat “berbagi” pelancong yang ada di Italia, khususnya mereka yang berlibur kurang dari 10 hari. Lokasi yang ideal memudahkan perjalanan sehari dari kota-kota seperti Florence atau Bologna, yang dapat ditempuh kurang dari tiga jam perjalanan.