Apa Dampak Polusi Cahaya Bagi Kehidupan Manusia?

By , Minggu, 26 November 2017 | 10:00 WIB

Setelah Thomas Alva Edison menemukan lampu, malam hari di bumi tak lagi gelap. Bahkan bisa dibilang semakin terang saja tiap tahunnya.

Sebuah penelitian tentang gambar bumi di malam hari mengungkapkan bahwa cahaya buatan telah tumbuh lebih cerah dan lebih luas setiap tahun. Bahkan, antara tahun 2012-2016, area outdoor yang dihiasi lampu meningkat lebih dari dua persen per tahun.

Para peneliti menyebutnya sebagai "hilangnya malam". Mereka juga berkata bahwa di beberapa negara, hal ini memiliki konsekuensi negatif untuk semua makhluk hidup.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advance ini menggunakan radiometer satelit miliki NASA untuk mengukur kecerahan cahaya malam hari.

Baca juga: Dibutuhkan 140 Tahun Untuk Bisa Merasakan Malam di Planet Ini

Hasilnya, perubahan kecerahan dari waktu ke waktu sangat bervariasi menurut negaranya. Misalnya saja beberapa "negara terang", seperti Amerika Serikat dan Spanyol, tidak terlihat perubahan.

Sementara itu, sebagian besar negara di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia tumbuh lebih cerah. Ada pula negara yang mengalami penurunan kecerahan seperti Yaman dan Suriah yang saat ini menghadapi perang.

Cahaya terang sepanjang malam memang terlihat sangat indah, tetapi ada konsekuensi yang tidak diinginkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Biarkan malam tetap gelap

Pada 2016, American Medical Association secara resmi mengakui dampak berbahaya dari desain buruk pencahanyaan LED intensitas tinggi.

Mereka menyarankan untuk "meminimalkan dan mengendalikan pencahayaan biru lingkungan dengan menggunakan sinar biru terendah yang mungkin untuk mengurangi silau. Melatonin, zat yang merangsang tidur, sangat sensitif terhadap cahaya biru."

Tak hanya itu, sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Nature juga mengungkapkan bahwa cahaya buatan merupakan ancaman bagi penyerbukan tanaman. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi aktivitas penyerbukan oleh serangga nokturnal (aktif di malam hari).

Ditambah lagi, penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa pepohonan di daerah yang lebih terang menumbuhkan tunas mereka seminggu lebih awal dibanding daerah yang gelap.