(Baca juga: Status Gunung Agung Dinaikkan Dari Siaga Menjadi Awas)
Masalahnya, tidak semua masyarakat yang berada di radius berbahaya bersedia mengungsi. Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang tetap tinggal di dalam rumahnya. "Ada berbagai alasan yang menyebabkan mereka enggan mengungsi. Di antaranya, masih merasa aman meski Gunung Agung sudah erupsi, ingin menjaga ternak dan kebun, masalah kepercayaan, dan lainnya. Petugas masih terus membujuk masyarakat untuk mengungsi dan membantu pengungsian ternak," tambah Sutopo.
Meskipun begitu, secara umum, penanganan pengungsi berlangsung dengan baik. Tidak ada kepanikan di masyarakat. Sebelumnya, Gunung Agung pernah dinyatakan Status Awas pertama kali pada 22/9/2017, pukul 20.30 WITA. Hal ini membuat masyarakat sudah lebih siap. Selain itu, mereka juga sudah mendapatkan sosialisasi yang intensif mengenai antisipasi menghadapi erupsi.