Nationalgeographic.co.id—Banyak hewan marsupial yang membesarkan anak mereka di dalam kantong tubuh mereka. Mulai dari oposum, tasmanian devil, hingga koala.
Namun kanguru tetap merupakan hewan berkantong yang paling ikonik. Pernahkah Anda membayangkan seperti apa bagian dalam kantong kanguru dan bagaimana rasanya berada di dalam kantong hewan yang suka melompat-lompat itu?
Rick Schwartz, pengawas perawatan hewan dan juru bicara nasional di Kebun Binatang San Diego, menyarankan kita untuk membayangkan kantong kanguru sebagai kaus hoodie yang dipakai terbalik. Tudung kaus adalah kantong, dan tali serut adalah otot induk kanguru yang dia gunakan untuk membuka dan menutupnya.
"Itu terbuka sedikit jika dia menginginkannya," kata Schwartz seperti dilansir Live Science.
Bagian dalam kantong itu adalah tekstur kulit kanguru, tetapi tidak berbulu. Tekstur ini lembut dan sebanding dengan kulit di bagian dalam pergelangan tangan seseorang, kata Schwartz.
Bagian dalam kantong kanguru sangat hangat, sama dengan suhu tubuh induk kanguru tersebut: sekitar 40,5 derajat Celsius. Karena itu, kita bisa berkeringat di sana.
Kantong kanguru berisi empat puting susu, atau saluran susu. Ketika induk kanguru melahirkan bayi melalui saluran vagina setelah 32 atau 33 hari kehamilan, bayinya sangat belum berkembang.
Bayi kanguru yang baru lahir berukuran kira-kira seperti kacang jeli (jellybean) dan beratnya kurang dari satu gram. Kanguru yang baru lahir ini menggunakan kaki depannya untuk merangkak naik ke kantong induknya.
Di dalam kantong itu, mulut babi kanguru terus menempel pada puting susu induknya. Puting susu yang memanjang itu mengembang dan menonjol hingga ke dalam tenggorokan bayi. Schwartz mengatakan mulut bayi kanguru terus menempel pada puting susunya selama 3,5 hingga 4 bulan.
Baca Juga: Cadas Kanguru Berusia 17.300 Tahun Menjadi Lukisan Tertua di Australia
Bayi kanguru itu tinggal di dalam kantong selama sekitar 4,5 sampai 5 bulan sebelum muncul keluar dan kemudian mulai menjelajah. Bayi itu masih selalu tinggal di dekat induknya saat menjelajah di luar sebelum kembali ke kantong induknya untuk menyusu sesekali.
Selama beberapa bulan berikutnya, bayi kanguru itu mulai menjelajah lebih jauh dan untuk jangka waktu yang lebih lama. Dan pada usia sekitar 8 bulan, ia benar-benar menjadi petualang.