Kali ini, para astronom yang menggunakan Atacama Large Milimeter/submilimeter Array (ALMA) mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan 11 bintang muda atau yang kerap disebut dengan protobintang dalam jarak tiga tahun cahaya dari Sagitarius A*.
Sagitarius A* sendiri adalah sebuah lubang hitam yang sangat besar di pusat galaksi bima sakti kita.
Pengamatan ALMA sebelumnya di sekitar Sagitarius A* mengungkapkan keberadaan beberapa bintang muda yang diperkirakan berumur 6 juta tahun. Benda-benda ini dikenal sebagi proplyds yang merupakan fitur umum di daerah pembentuk bintang tenang seperti Nebula Orion.
Namun, observasi ALMA yang baru mengungkapkan sesuatu yang luat biasa, yaitu adanya 11 bintang muda atau protobintang yang terbentuk dalam jarak 3 tahun cahaya dari Sagitarius A*.
Kehadiran protobintang ini menunjukkan bahwa kondisi yang diperlukan untuk kelahiran bintang bermassa rendah mungkin ada di salah satu daerah paling bergolak di bima sakti.
"Meski ada banyak kemungkinan, kami melihat bukti terbaik bahwa bintang-bintang bermassa rendah terbentuk sangat dekat dengan Sagitarius A*." kata Dr Farhad Yusef-Zadeh, astronom di Northwestern University dikutip dari Sci-News, Kamis (30/11/2017).
"Ini adalah hasil yang benar-benar mengejutkan dan menunjukkan betapa kuat pembentukan bintang, bahkan di tempat paling tidak mungkin," sambungnya.
Baca juga: 'Oumuamua, Tamu Asing yang Mampir di Tata Surya Kita
Data ALMA juga menunjukkan bahwa protobintang yang baru ditemukan berumur sekitar 6.000 tahun.
"Hal ini penting karena ini adalah fase terawal pembentukan bintang yang kami temukan di lingkungan yang sangat tidak bersahabat," ucap Dr. Yusef-Zadeh.
"Penemuan ini memberikan bukti bahwa formasi bintang terjadi di dalam awan yang sangat dekat dengan Sagitarius A*," kata Dr Al Wootten, dari the National Radio Astronomy Observatory.
Dipublikasikan dalam jurnal Astrophysical Journal Letters, para peneliti menulis bahwa agar hal ini dapat terjadi, kekuatan luar harus menekan awan gas di dekat pusat galaksi kita untuk mengatasi ancaman di wilayah ini dan membiarkan gravitasi mengambil alih dan membentuk bintang.
Baca juga: Mengapa Benda Langit Berotasi?