Ternyata Populasi Dunia Bertumbuh Lebih Cepat dari Perkiraan)
Gilles Pison, based on United Nations data., CC BY
Apa yang akan terjadi pada dekade mendatang?
Lebih dari Setengah Populasi Dunia Tidak Terhubung ke Internet)
Meski kebanyakan keluarga pedesaan belum mengadaptasi model keluarga dengan dua anak, mereka lebih memilih untuk punya anak lebih sedikit dengan jarak kelahiran yang jauh. Mereka berkeinginan menggunakan kontrasepsi untuk tujuan ini, tapi layanan yang dibutuhkan tidak tersedia.
Ada program pengendalian kelahiran nasional, tapi tidak efektif karena mereka kekurangan sumber daya, dan karena penyelenggara program tersebut tidak antusias. Banyak yang tidak yakin dengan manfaat pengendalian kelahiran, bahkan di tingkat pemerintahan.
Ini adalah salah satu perbedaan yang berhubungan dengan Asia dan Amerika Latin pada 1960-an dan 1970-an, dan merupakan salah satu hambatan untuk penurunan fertilitas yang lebih cepat di Afrika sub-Sahara.
Kemungkinan jangka panjang: ledakan, penurunan drastis, atau keseimbangan?
Lebih dari 50 tahun dari sekarang, masa depan jauh lebih tidak pasti dan tidak ada model ramalan yang pasti.
Transisi demografis, yang telah berfungsi dengan baik untuk memprediksi perubahan dalam dua abad terakhir, akan kurang berguna untuk masa depan yang masih jauh ini. Ada banyak ketidakpastian mengenai fertilitas masa depan.
Bila keluarga kecil menjadi model yang dominan dalam jangka panjang, dengan rata-rata fertilitas kurang dari dua anak per perempuan, maka populasi dunia, setelah memuncak di angka 10 miliar, secara bertahap akan turun ke titik kepunahan.
Namun ada kemungkinan skenario lain, yakni ketika fertilitas membaik di negara-negara yang sekarang ini sangat rendah, akhirnya membuat stabil di angka lebih dari dua anak per perempuan di seluruh dunia. Ini akan menghasilkan pertumbuhan yang terus menerus, dan sekali lagi umat manusia punah, kali ini akibat overpopulasi.
Jika kita tidak bisa menghindarkan diri dari skenario bencana ini melalui kekurangan atau kelebihan populasi, maka kita harus membayangkan sebuah skenario mengenai keseimbangan terakhir.
Gaya hiduplah yang penting
Manusia tentu harus mulai berpikir sekarang tentang kebutuhan akan keseimbangan jangka panjang, tapi beberapa dekade ke depanlah yang menjadi perhatian paling penting.
Populasi dunia mau tak mau meningkat 2-3 miliar dari sekarang hingga 2050 akibat inersia demografi yang tak bisa dicegah seorang pun. Meski demikian, kita memiliki kekuatan untuk mengubah cara hidup kita, dan lebih menghargai lingkungan serta lebih efisien menggunakan sumber daya alam.
Kelangsungan hidup manusia jangka panjang lebih dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup ketimbang ukuran populasi.
Gilles Pison, Anthropologue et démographe, professeur au Muséum national d'histoire naturelle et chercheur associé à l'INED, Muséum national d’histoire naturelle (MNHN) – Sorbonne Universités
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.