Nyamuk Ternyata Gemar Pilah-pilih Korban untuk Digigit

By , Rabu, 6 Desember 2017 | 13:00 WIB

Sebagian orang mungkin akan merasa sangat terganggu dan kesal dengan nyamuk, sementara orang-orang di sekitarnya bisa bersantai tanpa sibuk menggaruk dan mengejar dan menepuk serangga kecil ini. Mengapa mahluk penghisap darah ini selektif memilih siapa yang mereka gigit?

Diperkirakan ada lebih dari 400 senyawa kimia pada kulit manusia yang bisa berperan dalam memicu ketertarikan nyamuk untuk menghinggapi dan menghisap darah seseorang dan ada banyak jawaban yang berbeda.

Untuk mempersempitnya, ABC menghadirkan seorang pakar nyamuk, Dr Cameron Webb, seorang dosen klinis di University of Sydney dan Kepala Ilmuwan Rumah Sakit pada Department of Medical Entomologi di Lembaga Patologi Kesehatan, negara bagian New South Wales (NSW).

Apa yang menarik nyamuk?

Menurut Dr Cameron Webb, pertama kita perlu memahami bahwa ratusan spesies nyamuk tertarik pada hal-hal yang berbeda pada jarak tertentu dari Anda.

"Tapi hanya betina yang menggigit manusia, karena mereka membutuhkan nutrisi untuk mengembangkan telur," katanya.

(Baca juga: Ilmuwan Berhasil Kembangkan Nyamuk Mutan Bermata Tiga dan Bertubuh Kuning)

Jadi, apa yang membuatmu begitu menarik bagi para nyamuk betina ini?

Semuanya dimulai dengan karbon dioksida yang kita lepaskan.

"Sebagai penarik jarak jauh, nyamuk bisa mencium bau karbon dioksida yang kita hirup, dan jika Anda memikirkannya, itulah satu denominator umum di kalangan hewan berdarah panas - entah itu burung, sapi atau kanguru," katanya. .

Begitu dia mendekat, nyamuk akan merespons bau kulit dari suatu sumber darah potensial, dan apakah penyumbang terbesar untuk pelepasan karbon dioksida itu? Keringat.

"Penelitian asam laktat dalam keringat menunjukkan bahwa itu adalah penarik utama bagi nyamuk, terutama untuk spesies yang menggigit manusia," kata Dr. Cameron Webb.

Tapi bagaimana bila Anda tidak berkeringat?