Harimau Sumatra Semakin Mendekati Kepunahan

By , Kamis, 7 Desember 2017 | 13:00 WIB

Menurut Dr Campbell, status konservasi hutan tersebut kemudian dapat diturunkan setelah ditebangi, memberikan pijakan bagi industri untuk memulai perkebunan mereka.

"Perusahaan lebih besar, lebih luas, lebih kaya yang datang. Mereka seringkali - saya coba mengatakannya secara sopan - terkait dengan pejabat pemerintah setempat yang menyetujui pembangunan jalan tersebut," katanya.

"Begitu menjadi area produksi, semuanya jadi bebas bagi perusahaan kelapa sawit," jelasnya. 

Hutan yang tak tersentuh

Meskipun para peneliti menemukan penurunan jumlah harimau sumatra secara keseluruhan, mereka gembira setelah menemukan kepadatan populasi harimau telah meningkat di hutan-hutan yang tetap tak tersentuh.

"Bagi harimau, hasilnya bercampur aduk," kata Dr Luskin.

"Sebab kepadatan harimau meningkat seiring waktu di kawasan hutan lindung, namun total luas hutan mengalami penurunan secara mengkhawatirkan," jelasnya.

World Wildlife Fund (WWF) menerbitkan kartu catatan yang diperbarui setiap tahun yang berisi penilaian penggunaan kelapa sawit oleh suatu perusahaan.

Dari kartu tersebut diketaui peritel seperti jaringan supermarket Coles dan Woolworths mencetak angka tinggi pada 2017. Sementara sejumlah produk dengan merek utama menolak untuk membagikan datanya.

Sumber asli artikel ini dari Australiaplus.com. Baca artikel sumber