Mengenal Lebih Jauh Tentang Difteri yang Sedang Mewabah di Indonesia

By , Jumat, 8 Desember 2017 | 18:00 WIB

Apa yang sebaiknya dilakukan bila terkena difteri?

Berikut adalah yang perlu Anda lakukan saat terkena difteri:

Bila kita mengabaikan penyakit ini, komplikasi dapat terjadi dan tingkat bahaya akan semakin naik. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi? Berikut ini kami paparkan:

Lebih lanjut, difteri dapat merenggut nyawa. Bahkan walaupun telah mendapatkan pengobatan, 1 dari 10 penderita difteri meninggal dunia. Namun, jika tidak segera diobati, jumlah kematian meningkat menjadi 1:2. 

Cara terbaik mencegah difteri adalah dengan vaksin. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan. Anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun.

Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa.

Perilaku pencegah Difteri

Walaupun dapat ditangani oleh dokter dan tenaga medis, namun akan jauh lebih baik bila kita berperilaku sehat dan mencegah datangnya difteri. Tidak sulit, beberapa langkah dapat kita lakukan sendiri:

(Sumber: Nakita.grid.id dan Hellosehat.com)