Apakah saat ini Anda tinggal serumah dengan ibu mertua Anda? Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science menunjukkan bahwa tinggal serumah dengan ibu dari suami Anda (mertua) bisa berdampak pada jumlah anak yang dimiliki pasangan suami istri (pasutri). Bagaimana bisa keduanya saling berpengaruh?
Sebenarnya baru ada satu penelitian yang dilakukan oleh Susanne Huber, Patricia Zahourek, dan Martin Fieder dari Departemen Antropologi, University of Vienna di Austria.
Para peneliti mempelajari apa dampaknya jika seorang istri tinggal serumah bersama dengan ibunya sendiri atau dengan ibu pasangannya. Untuk memperjelas pengaruh kehadiran ibu dan ibu mertua terhadap jumlah anak yang dimiliki pasutri, Fieder dan rekan-rekannya memantau catatan medis lebih dari 2,5 juta wanita usia subur dari 14 negara di seluruh dunia. Data ini dihimpun dari sensus IPUMS-International.
(Baca juga: Pernikahan Terlalu Mewah Menimbulkan Masalah Baru)
Dalam analisisnya, para peneliti mempertimbangkan berbagai variabel. Termasuk jumlah anak yang telah dilahirkan istri, usia istri, perkiraan periode reproduksi istri, serta apakah ibu kandung atau ibu mertua mereka ikut campur dalam kehidupan rumah tangga para pasutri yang diteliti.
Lalu bagaimana hasilnya? Para periset menemukan bahwa pada sebagian besar kasus, pasutri tidak memilih untuk tinggal dengan ibu kandung maupun ibu mertua mereka.
Kecuali wanita-wanita di Iran, mayoritas perempuan yang sudah menikah tinggal hanya dengan pasangan mereka saja tanpa membawa anggota keluarga lainnya. Di luar itu, pada 13 negara lain termasuk Pakistan, Zambia, Romania, Brasil, dan Amerika Serikat (AS), masih ada cukup banyak wanita yang tinggal bersama dengan ibu mertua mereka.
Dalam negara-negara tersebut, penelitian ini menemukan bahwa wanita yang tinggal bersama dengan ibu kandung atau ibu mertuanya memiliki anak yang jumlahnya lebih sedikit daripada wanita yang tinggal hanya berdua dengan suaminya.
Selain itu, para ilmuwan menemukan bahwa di kebanyakan negara, jumlah anak perempuan yang lahir lebih sedikit pada istri yang tinggal dengan ibunya sendiri dibandingkan dengan ibu mertuanya. Maksudnya, istri yang tinggal dengan ibunya lebih banyak melahirkan anak laki-laki. Sedangkan istri yang tinggal dengan ibu dari suaminya lebih banyak melahirkan anak perempuan.
Kenapa bisa begitu? Meskipun penelitian ini hanya menemukan suatu kecenderungan semata dan tidak bisa menjelaskan secara pasti hubungan sebab-akibatnya, Fieder dan rekannya menemukan beberapa kemungkinan yang dapat menjelaskan alasan mengapa tinggal dengan ibu mertua atau ibu sendiri berpengaruh pada jumlah anak dalam keluarga.
(Baca juga: Kepribadian Anak Tumbuh Lebih Baik Bila Ayah Turut Mengasuh)
Dalam beberapa keluarga, kehadiran mertua bisa menjadi beban finansial tersendiri. Meskipun mertua bisa sangat membantu pasutri dalam mengasuh anak, tak bisa dipungkiri bahwa pasutri juga perlu menyediakan berbagai kebutuhan orangtuanya. Karena itu, beban pasutri jadi dobel, yaitu mengurus anak dan orangtua mereka.
Akibatnya, pasutri mungkin memilih untuk tidak punya anak banyak-banyak. Inilah alasan yang paling diyakini oleh para peneliti.
Jangan khawatir bila Anda dan pasangan berencana untuk punya anak banyak, tetapi saat ini tinggal bersama mertua. Pasalnya, baru ada satu penelitian saja yang menyoroti fenomena ini. Penelitian tersebut pun belum menemukan penyebab pasti mengapa istri yang tinggal dengan ibunya atau ibu suaminya punya anak lebih sedikit.
Selain itu, dugaan terkuat dari peneliti lebih mengarah pada alasan sosial-ekonomi, bukan penyebab biologis. Maka, tidak perlu khawatir Anda jadi tidak subur atau susah hamil kalau harus tinggal bersama dengan ibu Anda atau ibu mertua.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.