Apa yang Harus Dikatakan Pada Orangtua yang Menolak Vaksin untuk Anaknya?

By , Selasa, 12 Desember 2017 | 14:00 WIB

Berasumsi atau tidak berasumsi?

Untuk meningkatkan cakupan vaksin di kalangan orang tua untuk anak-anak mereka, beberapa peneliti merekomendasikan pendekatan “dugaan”, yang berasumsi bahwa orang tua akan memvaksin anak-anaknya.

Ada pula pendekatan “partisipatif” di mana penyedia layanan kesehatan menanyakan orang tua mengenai preferensi mereka soal vaksinasi. Para penyelidik ini menanyakan kepatutan pengambilan keputusan bersama dalam konteks keputusan vaksin.

Akan tetapi, peneliti lain menganjurkan pendekatan “bimbingan”. Di sini, fokusnya adalah membicarakan kekhawatiran orang tua yang meragukan vaksin, dan membantu mereka memahami penting dan perlunya vaksin. Ini berbeda dengan pendekatan “direktif” di mana penyedia layanan kesehatan intinya menginstruksikan orang tua untuk melakukan vaksinasi.

Diperlukan lebih banyak lagi riset untuk menentukan intervensi dan cara komunikasi seperti apa yang paling efektif mengurangi keraguan dan penolakan orang tua.

Yang jelas, penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang disesuaikan serta penuh rasa hormat, dan rekomendasi langsung dari penyedia layanan kesehatan, terbukti berpengaruh pada peningkatan cakupan vaksinasi.

Kristin S. Hendrix, Assistant Professor of Pediatrics, Indiana University School of Medicine

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.