Berbeda dengan rekonstruksi itu—yang hampir seluruhnya dilakukan dengan komputer—Nilsson menggunakan pendekatan manual untuk rekonstruksi Ratu Huarmey. Dengan menggunakan model cetak tengkorak sang ratu sebagai dasarnya, Nilsson membangun kembali wajahnya dengan tangan.
Untuk memandunya, Nilsson mengandalkan konstruksi tengkorak tersebut, serta kumpulan data yang memungkinkan dia memperkirakan ketebalan otot dan daging di atas tulang. Sebagai referensi, ia juga menggunakan foto-foto orang asli Andean yang tinggal di dekat El Castillo de Huarmey.
Secara keseluruhan, Nilsson menghabiskan waktu 220 jam untuk membangun kembali wajah bangsawan wanita itu, dengan detail mengagumkan. Untuk merekonstruksi model rambutnya—yang terawetkan berkat iklim gersang—Nilsson menggunakan rambut asli dari wanita-wanita tua Andean, yang dibeli Gilesz di pasar penyuplai wig Peru.
"Jika Anda menganggap langkah pertama lebih ilmiah, secara bertahap saya masuk ke dalam proses yang lebih artistik. Saya perlu menambahkan sesuatu dari ekspresi manusia atau sentuhan kehidupan," kata Nilsson. "Jika tidak, itu akan tampak seperti manekin."
Sebagian orang akan mendapatkan kesempatan untuk melihat mahakarya Nilsson secara langsung. Hasil rekonstruksi itu akan dipamerkan pada publik pada 14 Desember, di pameran baru artefak-artefak Peru yang dibuka di National Etnographic Museum di Warsawa, Polandia.
"Saya sudah menggeluti pekerjaan ini selama 20 tahun, dan ada banyak proyek menarik. Tapi yang satu ini benar-benar berbeda," kata Nilsson. "Saya tidak bisa mengatakan tidak pada proyek ini."